Viral 2 Bangkai Sapi Dibuang di Pinggir Jalan, Ini Kata DKPP Sumenep

Viral 2 Bangkai Sapi Dibuang di Pinggir Jalan, Ini Kata DKPP Sumenep

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 03 Jan 2025 11:00 WIB
bangkai sapi dibuang di sumenep
Dua ekor sapi mati dibuang sembarangan (Foto: Tangkapan layar)
Sumenep -

Dua ekor sapi mati ditemukan warga dibuang begitu saja di pinggir jalan di Sumenep. Video bangkai sapi yang dibuang sembarangan tersebut viral.

Dari informasi yang dihimpun, tempat bangkai sapi itu dibuang berada di utara Pasar Bragung, Guluk-guluk, Sumenep. Bangkai sapi itu dibuang karena sebelumnya diduga mati karena penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Chainur Rasyid mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, sejauh ini sudah 38 ekor sapi yang sempat sakit berhasil disembuhkan setelah dilakukan penanganan oleh petugas medis di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah ada 38 ekor sapi yang sempat dilaporkan sakit berhasil disembuhkan setelah ditangani oleh petugas di lapangan," kata Rasyid, Kamis (2/1/2024).

Inung sapaan akrab Rasyid mengatakan rata-rata sapi yang diketahui sakit dan langsung dilaporkan oleh pemiliknya berhasil disembuhkan. Namun ada juga beberapa sapi yang tak sempat ditangani yaitu sekitar 24 sapi yang dilaporkan telah mati.

ADVERTISEMENT

"Laporan dari warga ada 24 sapi yang mati," katanya.

Menurut warga Pasongsongan Matsa'i, sapi tersebut ditemukan warga 2-3 hari lalu. Diduga kuat sapi itu mati karena PMK. Namun tidak diketahui siapa yang membuang atau pemilik sapi tersebut.

"Itu mungkin mati karena sakit sehingga dibuang pemiliknya di dekat gunung di pinggir jalan Desa Bragung, Guluk-guluk," kata Matsa'i.

Mat Sa'i mengatakan warga yang melihat bangkai sapi itu kemudian secara bersama menguburkan 2 bangkai sapi itu. Bangkai dikubur di areal ladang di dekat lokasi bangkai sapi dibuang.

Sementara puluhan ekor sapi yang jatuh sakit di Sumenep berhasil ditangani dan disembuhkan tim medis kesehatan sapi Pemkab Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Dinas terus melakukan penanganan dan siaga 24 jam.

Sebelumnya ada sekitar 150 ekor sapi dilaporkan jatuh sakit, seperti perutnya kembung dan mengeluarkan air liur yang terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, dan Rubaru.

Pemkab Sumenep mengimbau warga yang sapinya mengalami sakit agar segera melapor ke pihak desa atau Kecamatan secepatnya.

"Kami mengimbau masyarakat segera melaporkan jika sapinya sakit ke petugas di masing-masing kecamatan agar bisa segera ditangani," ujar Inung.

Pemkab Sumenep telah menyiagakan sebanyak 39 petugas yang siap 24 jam untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang sapinya terjangkit penyakit.

Sementara gejala penyakit yang menyerang sapi warga, menurut Inung yaitu demam tinggi disertai kembung atau tympani yang disebabkan oleh konsumsi rumput muda yang kaya akan gas.

Inung juga mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan kandang sapi mereka dengan menyemprotkan disinfektan secara mandiri untuk mencegah penyebaran penyakit.




(abq/fat)


Hide Ads