Tingginya intensitas curah hujan memicu longsor di 10 titik yang ada di Trenggalek. Sembilan di antaranya menimpa rumah warga.
Kepala BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan bencana terjadi di Desa Joho, Kecamatan Pule, serta Desa Barang dan Tangkil, Kecamatan Panggul.
"Hujan intensitas tinggi terjadi di wilayah barat Trenggalek sejak Selasa sore. Kondisi itu membuat struktur tanah menjadi labil hingga terjadi longsor," kata Triadi, Rabu (25/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tiga desa yang terdampak, titik longsor terbanyak terjadi di Desa Joho, Kecamatan Pule. Jumlah rumah yang tertimpa material longsor mencapai 7 unit.
"Longsor ini rata-rata dari tebing yang ada di sekitar rumah warga, karena memang karakter rumah di pegunungan ya tidak jauh dari tebing dan lereng," jelasnya.
Kerusakan rumah warga bervariasi, mulai rusak ringan hingga berat. Kerusakan paling banyak dialami warga berupa dinding jebol akibat dihantam material longsor.
Sementara itu di Desa Tangkil, Kecamatan Panggul terdapat 2 titik longsor. Tebing setinggi belasan meter ambrol menimpa rumah milik Tuji hingga menjebol dinding.
Sedangkan titik kedua, tebing setinggi tujuh meter dengan lebar 5 meter longsor dan menutup akses jalan.
"Kalau yang di Desa Barang tebing setinggi 17 meter dengan panjang 15 meter longsor dan menimpa rumah milik Pak Sumaji. Dampaknya dapur dan dua kamar tidur jebol," jelas Triadi.
Triadi memastikan dari rentetan tanah longsor itu tidak ada korban jiwa maupun luka. Seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri.
"Ini tadi warga bersama stakeholder terkait mulai melakukan kerja bakti pembersihan longsor. Untuk yang belum selesai akan dilanjutkan besok," jelasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat berhati-hati sebab intensitas curah hujan di Trenggalek dalam dua hari terakhir mengalami peningkatan.
"Waspada, terutama yang tempat tinggalnya berdekatan dengan tebing," imbuhnya.
(dpe/iwd)