Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Duka melanda Jatim jelang akhir tahun 2024. Selama rentang waktu 4 hari terakhir tercatat 4 kejadian bunuh diri terjadi di sejumlah wilayah dengan motif yang berbeda-beda.
Peristiwa ini sempat menjadi sorotan masyarakat. Keempatnya memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari permasalahan ekonomi hingga masalah asmara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Perempuan Lompat dari Kapal Feri
Perempuan warga Jember berinisial WI (52) tiba-tiba memanjat pagar kapal feri KMP Citra Mandala Sakti yang sedang melaju dari Ketapang ke Gilimanuk. lalu melompat ke Selat Bali. Peristiwa yang terjadi Sabtu (21/12) siang itu direkam penumpang lain yang di dek atas melalui kamera ponsel.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Dian Yurida Bahtiar membenarkan bahwa WI adalah warganya. Dia menduga motif WI bunuh diri akibat kondisi finansial yang semakin memburuk usai suaminya meninggal pada 2018.
"Semenjak suaminya meninggal, memang ekonominya sulit. Terbukti dari toko onderdil yang ada di rumahnya itu akhirnya buka tutup," kata Dian Yurida Bahtiar saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/12/2024).
Setelah toko onderdil sepeda motornya tidak stabil, WI beberapa kali memulai usaha baru. Mulai dari jualan makanan dan gorengan keliling Pasar Lojejer, hingga beberapa usaha lainnya. Namun usaha jualan makanan dan gorengan itu kurang berhasil.
"Rumahnya itu kan area Pasar Lojejer. Beberapa kali jualan, seperti makanan dan gorengan, dikelilingkan ke pasar tapi nggak laku. Kemungkinan penyebab bunuh diri itu adalah faktor ekonomi," ujarnya.
2. Mahasiswa Unej Loncat dari Lantai 8 Kampus
Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jember (Unej) ditemukan tewas di depan gedung kampus. Korban melompat dari lantai 8 gedung Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH).
Mahasiswa Fakultas Fisip asal Tulungagung itu masih berkuliah di semester 3. Dia sempat menuliskan status WhatsApp terakhir bertuliskan "Selamat Tinggal" yang membuat teman-temannya terpukul.
Peristiwa tragis ini terjadi Senin (23/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Wakil Ketua Bagian Humas Unej, Lim Fahmi Ilman mengonfirmasi kejadian itu. Ia menjelaskan saksi mata mendengar teriakan sebelum akhirnya melihat korban tergeletak di halaman gedung.
"Dari informasi yang diberikan satpam dan petugas layanan kelas, jadi sekitar jam 5 menjelang magrib itu mendengar orang berteriak. Mereka yang berolahraga menemukan seseorang tertelungkup di halaman gedung C-RiSSH dan berteriak," kata Fahmi, Senin (23/12/2024).
Fahmi mengatakan meski masa perkuliahan sedang libur, gedung itu tetap dipakai untuk kegiatan penelitian dan kajian dosen. Akses tangga ke lantai 8 telah ditutup setelah jam kerja sehingga kemungkinan korban naik lift. Namun, penyebab utama aksi ini masih diselidiki.
Teman korban, SR mengungkapkan sikap korban belakangan ini berbeda dari biasanya. Beberapa teman menduga korban mengalami tekanan hidup yang berat hingga memicu tindakan nekat itu.
"Dia seperti kena panic attack sehingga melakukan itu," lanjutnya.
3. ASN Ngawi Gantung Diri
Seorang ASN berinisial F (41), warga Desa Semen, Kecamatan Paron, Ngawi ditemukan tewas tergantung di rumahnya. ASN Dinas Pertanian Ngawi itu diduga mengakhiri hidup karena depresi. Korban diduga terlilit masalah ekonomi.
"Kemungkinan masalah ekonomi (terlilit utang)," ujar Suyanto kepada detikJatim, Selasa (24/12/2024).
Meski demikian, ia tak mengetahui detail utang apa yang membuat korban berbuat nekat.
"Terkait masalah ekonomi saya kurang tahu detailnya," papar Suyatno.
Kapolsek Paron AKP M Haris menyatakan motif korban bunuh diri masih diselidiki.
"Kami masih melakukan pendalaman motif dugaan korban bunuh diri," tandas Haris.
4. Pemuda Terjun ke Sungai Brantas
Seorang pria berinisial TH (24) mengakhiri hidupnya dengan terjun ke Sungai Brantas di Dam Rolak Songo, Kabupaten Mojokerto. Ia nekat bunuh diri diduga karena putus cinta. Ia juga meninggalkan pesan terakhir untuk ibunya.
Budhe TH, SP (60) menceritakan, awalnya keponakannya pamit ke ibunya untuk jalan-jalan mencari angin segar pada Senin (23/12) setelah magrib naik motor Honda BeAT nopol S 3291 NAW. Selanjutnya korban menyampaikan pesan untuk ibunya melalui adiknya, bahwa dirinya tidak akan pulang.
"Dia (TH) titip pesan kepada adiknya lewat HP, tolong aku pamitkan mama kalau aku tidak pulang," kata SP, Selasa (24/12/2024).
Anak kedua dari empat bersaudara itu, menurut SP memang terkenal pendiam. Kepergian TH membuat ibunya sangat terpukul. Sebab, sebelum TH pergi, kakak kandungnya yang juga laki-laki lebih dulu meninggal karena sakit.
Tante TH berinisial MK (49) mengungkapkan alasan keponakannya nekat mengakhiri hidup. TH disebut baru saja putus dengan pacarnya berinisial TS yang telah menjalin hubungan selama 5-6 tahun. Mereka putus karena TH tak bisa melamar TS karena tak punya pekerjaan. Sehari-hari korban membantu usaha katering ibunya.
"Cerita adiknya, pacarnya minta dilamar. Kalau tidak mau melamar sampai tahun depan, pacarnya mau menerima lamaran cowok lain. Dia mempersilakan pacarnya cari cowok lain, akhirnya putus," ungkapnya.
(dpe/iwd)