Longsor dan Tanah Gerak 10 Ha di Trenggalek, Warga Satu Kampung Dievakuasi

Longsor dan Tanah Gerak 10 Ha di Trenggalek, Warga Satu Kampung Dievakuasi

Adhar Muttaqin - detikJatim
Rabu, 18 Des 2024 19:37 WIB
tanah gerak dan longsor di trenggalek
Warga mengusung kulkas saat mengungsi ke tempat yang lebih aman (Foto: Adhar Muttaqin)
Trenggalek -

Longsor berskala besar terjadi di lokasi bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek. Akibatnya seluruh penghuni dievakuasi ke tempat pengungsian.

Kepala Desa Ngrandu Suparni mengatakan tanah longsor terakhir terjadi di sisi barat dan utara pada Selasa petang, dengan luasan mencapai lebih dari 5 hektare.

"Longsor besar ini lebih luas dari yang sebelumnya. Kalau yang sebelumnya di sisi selatan yang longsor sekarang barat dan utara juga longsor," kata Suparni, Rabu (18/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pergerakan tanah tersebut membuat kerusakan masif di seluruh perbukitan di Dusun Depok, Desa Ngrandu. Tanah dan bangunan di kawasan perkampungan mengalami retakan besar.

tanah gerak dan longsor di trenggalekWarga terdampak longsor dan tanah gerak mengungsi (Foto: Adhar Muttaqin)

"Kawasan Tumpak Nongko yang sebelumnya tidak terdampak, sekarang ikut terdampak, juga rusak. Bahkan jalannya putus," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pascakejadian longsor susulan itu, kini penduduk dievakuasi ke lokasi pengungsian dan rumah kerabat yang aman.

"Jika yang periode pertama itu hanya 23 jiwa, sekarang semuanya dievakuasi. Harus kosong kampung itu," jelasnya.

Suparni menambahkan wilayah yang terdampak tanah gerak dan longsor tersebut diperkirakan lebih dari 10 hektare.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, mengatakan saat ini jumlah pengungsi akibat bencana tanah gerak mencapai 119 jiwa.

"Jadi saat ini yang tedampak ada 38 rumah, terdiri dari 43 KK atau 119 jiwa. Semua diungsikan, ada yang di rumah kerabat di Desa Ngrandu, Pringapus, Puru, Sumberbening dan Desa Wonokerto," kata Triadi.

Sedangkan sebagian lainnya memilih untuk mengungsi di posko pengungsian yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.

"Kami sudah siapkan posko dilengkapi dengan dapur umum hingga fasilitas kesehatan. Tadi Pak Bupati bersama forkopimda memantau langsung proses evakuasi harta benda, pokoknya kampung harus kosong," kata Triadi.

"Evakuasi jiwa sudah dilakukan tadi malam, hari ini evakuasi harta benda," imbuhnya

Tak hanya pengosongan kampung, pemerintah juga memindahkan posko pengungsian ke lokasi yang lebih aman. Sebab lokasi sebelumnya berada pada zona bahaya. "Sekarang lokasinya lebih aman dan aksesnya lebih mudah," imbuh Triadi.




(dpe/iwd)


Hide Ads