Tanah Gerak Makin Parah, Kapolres Trenggalek Minta Warga Mengungsi

Tanah Gerak Makin Parah, Kapolres Trenggalek Minta Warga Mengungsi

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 17 Des 2024 20:47 WIB
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta saat meninjau tanah retak imbas bencana tanah gerak.
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta saat meninjau tanah retak imbas bencana tanah gerak. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek makin parah. Retakan tanah mulai menyebar ke berbagai arah hingga polisi meminta seluruh warga terdampak segera mengosongkan lokasi tersebut.

Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta mengatakan hingga saat ini pergerakan tanah masih terus terjadi. Imbasnya, infrastruktur jalan kampung banyak yang retak dan patah. Bukan cuma itu sejumlah rumah warga juga retak-retak.

"Kondisinya ini cukup berbahaya, kita lihat tanah retak di mana-mana, bahkan ada rumah yang kondisinya sudah miring," kata AKBP Indra saat meninjau lokasi bencana tanah gerak, Selasa (17/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kondisi itu Kapolres Trenggalek meminta seluruh warga yang berada di zona bahaya agar segera mengosongkan rumah dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Demi keselamatan bersama, mohon tidak beraktivitas di zona bahaya. Alhamdulillah saat ini sudah ada posko pengungsian yang bisa digunakan untuk berlindung secara lebih aman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kapolres bersama jajaran Forkopimda akan berkoordinasi lebih lanjut menangani bencana di Desa Ngrandu. Untuk saat ini fokus penanganan dilakukan pada evakuasi warga dan harta bendanya ke tempat aman.

"Yang paling penting warga aman dulu lah. Hari ini kami ke sini membawa sedikit bantuan untuk para pengungsi semoga bisa meringankan beban," katanya.

Pantauan detikJatim, hingga hari ini sejumlah warga masih berupaya menyelamatkan harta bendanya ke tempat yang aman. Mereka berjalan kaki mengusung berbagai perabotan seperti lemari, kulkas, pintu, jendela hingga hewan ternak ke lokasi pengungsian.

Salah seorang warga Yeni Yuliawati mengatakan kondisi rumahnya saat ini rusak parah akibat tanah gerak. Lantai hingga dinding rumahnya retak parah dan rawan ambruk.

"Dulu itu sudah pernah retak dan saat ini bertambah parah. Sekarang rumahnya dikosongkan, barang-barang diungsikan semua," kaya Yeni.

Kades Ngrandu, Suparni mengatakan kejadian tanah gerak paling parah terjadi pada Minggu malam. Saat itu terdengar dentuman keras di sekitar perkampungan.

"Setelah itu warga keluar sudah banyak retakan parah. Paginya kami ke sini meminta warga untuk mengungsi," jelasnya.

Data sementara jumlah bangunan yang terdampak dia sebutkan mencapai 8 unit rumah dan 1 musala. Sedangkan jumlah pengungsi akibat bencana retakan mencapai 23 jiwa.

"Saat ini kondisi retakan semakin parah dan banyak yang longsor. Di titik utama retakan itu penurunan tanahnya mencapai lebih dari dua meter," imbuhnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads