Tanah Gerak Paksa 9 KK Mengungsi, Longsor Isolasi 9 Rumah di Trenggalek

Tanah Gerak Paksa 9 KK Mengungsi, Longsor Isolasi 9 Rumah di Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 16 Des 2024 23:45 WIB
tanah gerak dan longsor di Trenggalek
Tanah gerak dan longsor terjadi di Trenggalek dampak hujan 2 hari terakhir (Foto: Istimewa)
Trenggalek -

Hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir memicu sejumlah bencana alam di Trenggalek. Tanah gerak di Kecamatan Suruh memaksa puluhan warga harus mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, mengatakan tanah gerak terjadi di RT 18, RW 4, Dusun Depok , Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh. Retakan tanah terjadi secara sporadis di kawasan perkampungan.

"Retakan tanah itu tersebar, bahkan ada yang ambles juga. Termasuk jalan di kampung," kata Triadi, Senin (16/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu sejumlah bangunan rumah milik warga juga mengalami retakan. Kondisi semakin parah pascaterjadi hujan deras semalam.

tanah gerak dan longsor di Trenggalektanah gerak dan longsor di Trenggalek (Foto: Istimewa)

Dari hasil peninjauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek, jumlah bangunan yang terdampak mencapai 12 unit, terdiri 11 rumah dan 1 musala.

ADVERTISEMENT

"Dari 11 rumah itu ada 8 rumah yang mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Terdiri dari 9 KK atau 23 jiwa. Hal ini dilakukan karena kondisi lingkungannya cukup berbahaya," imbuhnya.

Terkait kondisi tersebut BPBD Trenggalek akan melakukan penelitian lebih lanjut agar bisa mengambil langkah yang tepat.

Tanah Longsor 9 Rumah Terisolasi

Intensitas curah hujan yang tinggi juga memicu terjadinya bencana tanah longsor di Dusun Sukbermadu, Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu. Timbunan material longsor menutup total jalan kampung.

"Akibatnya ada 9 rumah warga di RT 17, RW 7 yang terisolasi. Kendaraan tidak bisa keluar masuk," kata Kepala Desa Pucanganak, Hadi Sumanto.

Saat ini para penghuni di 9 rumah warga kesulitan untuk menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial karena tertimbunnya akses jalan.

"Sebetulnya ada akses alternatif, tapi kondisinya sangat licin dan bahaya. Kalau hujan seperti ini susah. Sementara warga keluar masuk lewat pekarangan," ujarnya.

Hadi mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD Trenggalek dan meminta bantuan berat untuk membersihkan material longsor.

"Kami masih menunggu kepastian alat berat akan didatangkan. Kami berharap secepatnya, kasihan warga," jelasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads