Puluhan Rumah di Trenggalek Retak-retak Dampak Tanah Gerak

Puluhan Rumah di Trenggalek Retak-retak Dampak Tanah Gerak

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 05 Nov 2024 10:47 WIB
Puluhan Rumah di Trenggalek Retak-retak
Rumah di Trenggalek retak-retak (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Sebanyak 20 rumah di Trenggalek dilaporkan rusak dampak tanah gerak. Dinding hingga pondasi rumah banyak yang mengalami keretakan.

Bencana tersebut terjadi di RT 45 RW 12, Dusun Gebang, Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek. Kerusakan cukup bervariasi, mulai ringan hingga berat.

Salah seorang warga bernama Rian mengaku retakan bangunan tersebut terjadi hampir merata dalam satu RT. Kondisi terparah terjadi di rumah orang tuanya, dinding belakang terbelah hingga membuat rongga yang cukup lebar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang parah tiga bulan ini, di rumah bapak saya ini sekarang nggak ditempati, karena takut roboh. Kondisinya seperti ini," kata Rian, Selasa (5/11/2024).

Tak hanya itu garasi rumahnya juga mengalami hal yang sama. Pada bagian dinding terdapat retakan yang cukup besar, sehingga dikhawatirkan akan roboh.

ADVERTISEMENT

"Padahal belum lama saya bangun. Namun karena kondisinya mengkhawatirkan, akhirnya saya robohkan," ujarnya.

Sementara di rumah warga yang lain juga mengalami kejadian serupa. Bahkan di salah satu rumah, retakan yang terjadi telah menyebar di berbagai sudut. Warga mengaku sempat berusaha untuk melakukan penambalan dengan semen, namun kembali retak.

"Saya itu heran, lokasi ini datar, bukan di tempat miring. Kemudian pergerakan itu sepertinya mengarah ke barat, padahal di sana gunung," imbuhnya.

Sementara Kepala Dusun (Kasun) Gebang Ali Muhsin mengatakan hingga saat ini rumah yang terdampak sekitar 20 unit. Seluruhnya berada di dalam RT 45.

"Kami segera laporkan kejadian ini ke Bupati agar ditindaklanjuti," kata Ali.

Dijelaskan dari proses asesmen di lapangan, terdapat satu rumah yang kondisinya rusak parah dan tidak layak huni. Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab pergerakan tanah ini, apakah karena kemarau atau faktor lain .

"Hanya satu rumah yang parah," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, mengaku akan segera menindaklanjuti kejadian tersebut. Rencananya pemerintah akan menerjunkan tim ahli geologi untuk melalukan proses penelitian.

"Harus diteliti apa penyebabnya dan apakah kondisinya aman atau tidak untuk permukiman," kata Triadi.

Pihaknya saat ini masih menunggu data secara menyeluruh dari rumah warga yang terdampak. Di sisi lain pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Jika ada retakan tanah mohon untuk segera ditutup, agar air tidak masuk ke situ. Kemudian untuk rumah yang kondisinya tidak aman bisa mencari tempat yang aman dulu," ujarnya.

Menurutnya, jika kondisi di lokasi kejadian semakin mengkhawatirkan, pihaknya akan mengambil langkah kedaruratan, termasuk menyiapkan pengungsian.

"Tapi sampai saat ini masih aman, belum ada yang sampai mengungsi," imbuhnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads