Cerita Dramatis Bagus dan Imam Meninggal Terseret Banjir Menerjang Ponorogo

Cerita Dramatis Bagus dan Imam Meninggal Terseret Banjir Menerjang Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 16 Des 2024 12:45 WIB
Bagus, salah satu korban meninggal akibat banjir di Ponorogo.
Imam, salah satu korban meninggal akibat banjir di Ponorogo. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Banjir yang melanda Ponorogo menyebabkan 2 warga Desa/Kecamatan Jabung meninggal terseret banjir. Ada cerita dramatis di balik terseretnya 2 warga Jabung ini.

Dua korban yakni Imam Suhada (53), warga RT 02, RW 03, Desa/Kecamatan Jabung dan Achir Bagus Dwi Ardhianto (12), warga RT 01, RW 03, Desa/Kecamatan Jabung.

"Kejadiannya saya nggak tahu persis. Saya tahunya orang teriak-teriak. Saya lari dan mengejar. Ada 2 orang yang ditemukan meninggal," kata tetangga korban, Sugianto, Senin (16/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua korban adalah tetangga. Keduanya ditemukan di lokasi berbeda. Bagus ditemukan di parit dekat lokasi awal. Sedangkan Imam ditemukan tersangkut kayu jati.

"Ceritanya Bagus tercebur selokan waktu banjir. Terus pak Imam mau menolong. Tapi karena arus banjir yang kencang akhirnya ikut terseret," kata Sugianto.

ADVERTISEMENT

Kapolsek Mlarak AKP Rosyid Effendi menambahkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Di tengah banjir itu Bagus keluar dari rumahnya.

Remaja itu keluar rumah karena karena ingin melihat air di selokan yang sedang banjir. Saat itulah Bagus tercebur ke dalam parit dan terbawa arus.

"Pak Imam yang merupakan tetangganya melihat kejadian itu langsung berusaha menolong korban. Tapi karena arusnya deras keduanya terseret," kata Rosyid.

Saat peristiwa itu terjadi, ketinggian air di selokan tersebut mencapai 1,5 meter. Kedua korban tidak bisa menyelamatkan diri diduga karena aliran air yang terlalu deras.

"Keduanya ditemukan meninggal. Bagus ditemukan di sekitar lokasi awal, kalau pak Imam ditemukan tersangkut kayu jati," imbuh Rosyid.

Data BPBD Ponorogo menyebutkan banjir menggenangi 7 kecamatan. Yakni Sawoo, Sambit, Jetis, Kota, Siman, Balong, dan Mlarak.

Jalur Provinsi penghubung Ponorogo-Pacitan, tepatnya Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo saat ini tidak bisa dilewati karena masih tergenang banjir 30 cm.

Sebelumnya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan dirinya telah mengetahui kabar 2 warganya meninggal akibat terseret arus banjir.

"Ada kabar duka, dua warga saya di Desa Jabung meninggal dunia akibat banjir," tutur Giri kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

Giri menambahkan banjir saat ini menggenangi 5 kecamatan, yakni Kecamatan Sawoo, Sambit, Jetis, Mlarak, dan Kota. Kelima kecamatan tersebut terendam banjir usai beberapa tanggul di sejumlah kawasan jebol.

"Saat ini kami fokus pada pengungsi. Keselamatan warga yang penting. Kemudian kami siapkan logistik, seperti makanan, selimut, dan pakaian," kata Giri.

Selain itu, dapur umum juga dibangun untuk mencukupi kebutuhan logistik warga. Seperti di Pendopo Agung juga di beberapa titik banjir lainnya.

"Kita bangun dapur umum agar logistik warga aman, terutama makanan," imbuh Giri.

Pantauan detikJatim, Pendopo Agung jadi salah satu lokasi pengungsian karena air saat ini masih menggenangi kawasan Kelurahan Kepatihan.

Salah satu pengungsi Umi Kalsum, warga Jalan Ontoseno, Kelurahan Kepatihan mengaku mengungsi ke pendopo karena rumahnya terendam banjir setinggi 50 sentimeter.

"Di halaman rumah seleher. Di dalam rumah sepinggang. Akhirnya saya mengungsi ke pendopo sejak jam 1 malam, sampai sekarang belum tidur," pungkas Umi.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads