.webp)
Jalan Nasional penghubung Ponorogo-Pacitan, tepatnya di Jalan Laksamana Yos Sudarso, Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo lumpuh terendam banjir. Sejumlah kendaraan terjebak banjir setinggi 30 sentimeter.
Salah satu penumpang bus, Widyawati mengatakan, ia terjebak banjir dari pukul 01.30 WIB dini hari. Dia bersama 30 penumpang bus asal Slahung tujuan Malang, tidak bisa berbuat banyak selain menunggu air surut.
"Nggak bisa ke mana-mana, karena jalur bus terjebak air. Kita nunggu air surut," tutur Widyawati kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga dialami sopir truk bermuatan cabai asal Blitar, Ridwi Fitra Irawan yang terjebak banjir di Jalan Yos Sudarso. Sejak pukul 02.00 WIB dini hari, dia tidak bisa maju ataupun putar balik lantaran dikepung banjir.
"Waktu lewat air sudah selutut. Terus mau putar balik tidak bisa karena jalan lain juga terkena banjir. Ini hanya bisa nunggu air surut," jelas Fitra.
Salah satu warga Brotonegaran, Deni Tri Sutrisno menerangkan, sejak Minggu (15/12/2024) pukul 23.00 WIB, ada tiga tanggul yang jebol hingga membuat lingkungannya terendam banjir.
"Air masuk ke pemukiman jam setengah 12 malam, jam setengah 2 sudah masuk ke lingkungan perumahan. Sampai saat ini arus lalu lintas dari Paju, Ponorogo lumpuh total karena terendam air setinggi 30 centimeter," tandas Deni.
Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam dua sekolah, yaitu SMAN 3 dan SMKN 2 Ponorogo. Kedua sekolah itu pun terpaksa diliburkan lantaran lantai satu ruang kelas mereka terdampak banjir.
"Sekitaran SMAN 3 itu banjirnya dalam. Banyak warga yang mengungsi, warga Kelurahan Brotonegaran, Paju dan Pakunden," pungkas Deni.
(irb/hil)
