.webp)
Pria yang viral menggendong sambil terus mencubit seorang anak hingga anak itu meminta ampun sudah diamankan polisi. Pria itu ternyata ayah dari anak yang dicubit.
"Sang ayah kini diamankan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi, Jumat (13/12/24).
Dari hasil pendalaman sementara yang dilakukan polisi, sang anak diketahui memiliki kecenderungan hiperaktif. Pria itu mencubit anaknya untuk menenangkan, bukan karena amarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tindakan itu dinilai sudah berlebihan. Cubitan berkali-kali kepada anaknya itu menurut Rina sampai menimbulkan memar pada kaki bocah tersebut.
"Anak ini hiperaktif dan ayahnya mengaku mencubit hanya untuk mendiamkan. Namun, dinilai ini sudah kelewatan," ujarnya.
Saat ini, Rina mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) agar turut menindaklanjuti hal ini.
"Untuk memastikan kesejahteraan anak dan keluarganya, kami juga telah berkoordinasi dengan DP3A dan akan melakukan kunjungan rutin ke rumah," imbuhnya.
Rina mengimbau masyarakat tidak hanya memviralkan kejadian serupa tetapi juga mengambil tindakan nyata seperti menegur langsung atau melapor ke pihak berwajib.
Menurutnya, kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa melindungi anak bukan hanya tugas polisi namun juga tanggung jawab semua pihak.
"Jika ada seseorang, tetangga, atau pihak lain yang menyakiti anak, jangan ragu untuk menegur atau melaporkan. Anak merupakan tanggung jawab kita bersama," tuturnya.
Sebelumnya, video yang menunjukkan kejadian sang ayah mencubit anaknya berkali-kali itu beredar melalui WhatsApp dan media sosial. Sang anak disebut sampai meminta ampun.
"Bantu viralin... baru saja temenku melihat kejadian kekerasan ini di depan hotel leedon Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 37 Surabaya, terjadi siang ini pukul 11:15 WIB. Terlepas dari apa salah dari anak laki" tersebut seharusnya bukan dengan cara mencubit dan berkali kali. Jika diteliti anak laki" tersebut menangis sambil berkata ampun," demikian narasi video tersebut.
Dalam keterangan yang sama dijelaskan perekam video itu tak kuasa menegur pria itu karena dirinya juga berdua dengan anaknya di dalam mobil dan pada saat peristiwa itu terjadi tidak ada orang lain di sekitar lokasi.
"Posisi temenku pada saat itu hanya berdua sama anak nya kecil juga dan tidak ada orang lain di sekitarnya , teman saya bingung takut akan terjadi hal yang lebih mengerikan setelah ini, mohon bantuan jika ada yang mengenali adik tersebut untuk bisa memberitahu keluarganya , terimakasih," lanjut keterangan video itu.
Peristiwa dalam video ini turut menjadi perhatian Psikolog sekaligus Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak Jatim, Riza Wahyuni. Dia mengirimkan video itu melalui WhatsApp kepada detikJatim.
"Mohon bantuan teman-teman di-share tentang kondisi anak ini. Khawatir terjadi sesuatu pada anak ini. Terima kasih," ujarnya.
(dpe/iwd)
