6 Fakta Pilu Laka Maut Tol Paspro Renggut Nyawa Syamsuddin Batola

6 Fakta Pilu Laka Maut Tol Paspro Renggut Nyawa Syamsuddin Batola

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 13 Des 2024 11:30 WIB
Laka Tol Paspro, Head Coach Persewangi H. Syamsuddin Batolla Meninggal Dunia
Kecelakaan tewaskan Syamsuddin Batola/Foto: Istimewa (Dok: Polres Probolinggo)
Surabaya -

Dunia sepakbola tanah air tengah berduka. Legenda PSM Makassar yang merupakan Pelatih Persewangi Banyuwangi, Syamsuddin Batola tewas usai kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo.

Meninggalnya Syamsuddin Batola meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, Persewangi Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi hingga pencinta sepakbola tanah air.

Berikut 6 fakta dari kejadian ini:

1. Kecelakaan Fatal di Tol Paspro

Pada Kamis (12/12/2024) pagi, kecelakaan tragis terjadi di Tol Pasuruan-Probolinggo, tepatnya di KM 842/200. Syamsuddin Batola, pelatih Persewangi, meninggal dunia setelah mobil Toyota Avanza yang ditumpanginya menabrak bus Hino yang melaju di jalur tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi sementara, korban yang meninggal ini mengalami dislokasi tulang pinggul sebelah kanan dan patah tulang rusuk sebelah kanan," kata Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Anthonio Effan Sulaiman.

2. Perjalanan Menuju Surabaya

Syamsuddin Batola berangkat menuju Surabaya bersama staf administrasi Persewangi, Ari Mustofa, untuk menghadiri manajer meeting persiapan Liga 4 yang digelar Asprov PSSI Jatim. Mereka menempuh perjalanan menggunakan mobil Avanza bernopol P 1253 KO, dengan Ari di belakang kemudi.

ADVERTISEMENT

"Sampai saat ini sopir dari mobil Avanza masih belum kami minta keterangan, karena kondisinya belum pulih maksimal dan juga mengalami shock," ungkap Effan.

3. Penyebab Kecelakaan

Kecelakaan tersebut terjadi setelah Ari yang diduga mengantuk, kehilangan kendali atas mobil. Akibatnya, mobil tersebut menabrak bus Hino yang dikemudikan Riyanto, membawa 25 penumpang.

"Ari diduga mengantuk hingga mobil tersebut menabrak Bus Hino muat 25 penumpang bernopol K 1591 B yang dikemudikan Riyanto (45), warga Desa Sengon, Subah, Kabupaten Batang," jelas Effan.

Syamsuddin Batola meninggal dunia di lokasi kecelakaan akibat cedera serius, termasuk patah tulang rusuk dan dislokasi tulang pinggul. Sementara, Ari hanya mengalami luka ringan dan masih dirawat di rumah sakit.

"Tabrakan keras itu membuat Syamsuddin Batolla meninggal seketika di lokasi kejadian akibat mengalami sejumlah luka yang dialami," ungkap Effan.

4. Duka Mendalam Bagi Persewangi

Presiden Persewangi, Handoko mengaku sangat kehilangan. Sebelum berangkat ke Surabaya, Syamsuddin masih memimpin latihan tim di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sebagai kepala pelatih.

"Bahkan, sebelum kejadian tadi pagi, Saudara Syamsuddin Batola masih menjalankan tugasnya sebagai pelatih kepala Persewangi untuk persiapan mengikuti pertandingan Liga 4," ujarnya.

5. Permintaan Terakhir Syamsuddin Batola

Public Relations Persewangi, Rudi Latif mengatakan sebelum berangkat ke Surabaya pada Kamis dini hari, Syamsuddin sempat meminta sesuatu kepada manajemen.

"Jadi ada isyarah Coach Syamsuddin ini mengontak manajemen minta agar keluarganya difasilitasi kunjungan ke Banyuwangi hari Kamis ini. Jadi beliau minta diurus tiketnya," kata Rudi.

Namun, hingga tengah malam, Syamsuddin belum mengirimkan data diri keluarganya sehingga tiket perjalanan yang diminta belum sempat dibeli, hingga kabar mengejutkan itu muncul.

"Karena coach belum mengirimkan identitas, jadi dia baru ngomong gitu terus dijawab 'oke' oleh manajemen. Tapi belum ngirim identitas, ternyata beliau pergi begini," tambah Rudi.

6. Profil Singkat Syamsuddin Batola

Syamsuddin Batola telah berkontribusi sangat besar bagi perkembangan Persewangi. Kepemimpinannya yang kuat memberikan warna dan semangat baru bagi Laskar Blambangan.

Legenda PSM Makassar itu sendiri telah menempuh perjalanan yang sangat panjang dalam sepak bola Indonesia. Khususnya pada sepak bola Sulawesi Selatan.

Syamsuddin Batola merupakan mantan pemain PSM Makassar. Dia juga sempat membela beberapa klub besar di Liga Indonesia seperti Pelita Jaya FC, PKT Bontang, hingga Persim Maros.

Usai gantung sepatu, pria kelahiran 4 Juli 1967 itu berganti profesi sebagai pelatih di PSM Makassar, menjadi Direktur Teknik PSM Makassar, hingga melabuhkan kariernya sebagai pelatih Persewangi.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads