Dunia sepakbola Banyuwangi berduka. Syamsuddin Batola, pelatih Persewangi tutup usia dalam kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo saat perjalanan ke Surabaya.
Kamis pagi itu Syamsuddin bertolak ke Surabaya bersama staf Administrasi Persewangi, Ari Mustofa untuk menghadiri manajer meeting persiapan Liga 4 yang digelar Asprov PSSI Jatim.
Menempuh perjalanan darat naik Toyota Avanza bernopol P 1253 KO, Ari Mustofa berada di balik kemudi. Hingga petaka itu merenggut nyawa Legenda Sepakbola PSM Makassar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi itu sekitar pukul 5.30 WIB, Avanza yang dikendarai Ari melaju dari arah Gending menuju Leces melalui Tol Paspro. Tiba di Kilometer 842/200, Ari diduga mengantuk.
Dia kehilangan kendali hingga mobil tersebut menabrak Bus Hino muat 25 penumpang bernopol K 1591 B yang dikemudikan Riyanto (45), warga Desa Sengon, Subah, Kabupaten Batang.
Tabrakan keras itu membuat Syamsuddin Batolla meninggal seketika di lokasi kejadian akibat mengalami sejumlah luka yang dialami. Sedangkan Ari Mustofa hanya mengalami luka ringan.
"Informasi sementara, korban yang meninggal ini mengalami dislokasi tulang pinggul sebelah kanan dan patah tulang rusuk sebelah kanan," kata Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Anthonio Effan Sulaiman, Kamis (12/12/2024).
Meski hanya mengalami luka ringan, Ari yang merupakan warga Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi mengalami syok dan masih dirawat di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.
"Sampai saat ini sopir dari mobil Avanza masih belum kami minta keterangan, karena kondisinya belum pulih maksimal dan juga mengalami shock," ungkap Effan.
Presiden Persewangi, Handoko mengaku sangat kehilangan. Sebelum berangkat ke Surabaya, Syamsuddin masih memimpin latihan tim di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sebagai kepala pelatih.
"Bahkan, sebelum kejadian tadi pagi, Saudara Syamsuddin Batola masih menjalankan tugasnya sebagai pelatih kepala Persewangi untuk persiapan mengikuti pertandingan Liga 4," ujarnya.
Public Relations Persewangi, Rudi Latif mengatakan sebelum berangkat ke Surabaya pada Kamis dini hari, Syamsuddin sempat meminta sesuatu kepada manajemen.
"Jadi ada isyarah Coach Syamsuddin ini mengontak manajemen minta agar keluarganya difasilitasi kunjungan ke Banyuwangi hari Kamis ini. Jadi beliau minta diurus tiketnya," kata Rudi.
Namun, hingga tengah malam, Syamsuddin belum mengirimkan data diri keluarganya sehingga tiket perjalanan yang diminta belum sempat dibeli, hingga kabar mengejutkan itu muncul.
"Karena coach belum mengirimkan identitas, jadi dia baru ngomong gitu terus dijawab 'oke' oleh manajemen. Tapi belum ngirim identitas, ternyata beliau pergi begini," tambah Rudi.
Saat ini, manajemen Persewangi tengah mempersiapkan pemulangan jenazah Syamsuddin ke tanah kelahirannya di Makassar melalui Bandara Juanda, Surabaya.
Syamsuddin Batola telah berkontribusi sangat besar bagi perkembangan Persewangi. Kepemimpinannya yang kuat memberikan warna dan semangat baru bagi Laskar Blambangan.
Legenda PSM Makassar itu sendiri telah menempuh perjalanan yang sangat panjang dalam sepak bola Indonesia. Khususnya pada sepak bola Sulawesi Selatan.
Syamsuddin Batola merupakan mantan pemain PSM Makassar. Dia juga sempat membela beberapa klub besar di Liga Indonesia seperti Pelita Jaya FC, PKT Bontang, hingga Persim Maros.
Usai gantung sepatu, pria kelahiran 4 Juli 1967 itu berganti profesi sebagai pelatih di PSM Makassar, menjadi Direktur Teknik PSM Makassar, hingga melabuhkan kariernya sebagai pelatih Persewangi.
(dpe/iwd)