Baru-baru ini ramai di medsos tentang polisi tidur di Jalan Terusan Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Polisi tidur itu menuai kritik dari netizen karena dibangun di jalan raya.
Dalam kiriman akun Facebook Ivan Permana terlihat video polisi tidur itu berjajar tiga sedang dilalui pengendara roda dua maupun roda empat.
Pada kolom komentar, netizen menyampaikan berbagai kritik terkait keberadaan polisi tidur itu. Mereka menilai bahwa polisi tidur itu bukannya memiliki dampak positif malah mengganggu pengendara yang melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenek polisi tidur, plat e lugur wong e buanter bablas ae wkwkwk," kata pemilik akun Ivan Permana dalam postingannya.
"Baru lewat situ tadi, sejak kapan jalan raya boleh dikasih polisi tidur seperti itu? Mana ada 3 titik pula," ungkap pemilik akun Yuyun dikutip dari kolom komentar.
"Lo gk kurang akeh ta iku kiro2 sak dowone dalan unu lo nanggung nek mung 3 ekor," ujar pemilik akun Dek Trie Woluepitoe di kolom komentar.
Polisi tidur tersebut diketahui baru dibangun pada Sabtu (7/12). Namun, sampai saat ini belum diketahui siapa yang membangun polisi tidur hingga menuai kritik dari para netizen.
"Polisi tidur ini dibangun kemarin, cuman gak tau siapa yang bikin," ujar Fredi (58) juru parkir (jukir) Masjid Al Huda yang berada tidak jauh dari lokasi polisi tidur tersebut, Minggu (8/12/2024).
Fredi mengatakan bahwa sejak adanya polisi tidur ini banyak pengendara sepeda motor yang merasa kaget. Sebab, warna polisi tidur hitam sama dengan warna aspal jalan.
Ia menambahkan, keberadaan polisi tidur ini membantu warga yang ingin menunaikan ibadah salat di masjid ketika akan menyeberang jalan raya. Sebab, pengendara yang melintas mengurangi kecepatannya.
"Hanya saja menurut saya ketinggian, terus kebanyakan, kan ini ada tiga, dua sebenarnya sudah cukup, terus warnanya kan hitam sama kayak aspal, dikira kayak jalan biasa, jadi banyak yang kaget," kata Fredi.
(dpe/iwd)