Pasangan suami istri (pasutri) terseret arus Avur Watudakon di Jombang saat memungut bibit padi yang hanyut oleh banjir. Sang istri berhasil diselamatkan warga, sedangkan suaminya hilang.
Kepala Dusun Watudakon Arif Budiaji menjelaskan, pasutri tersebut adalah Dedy Teguh Harianto (26) dan Cindy (16). Warga Dusun/Desa Watudakon, Kesamben, Jombang itu menikah siri sekitar 4 tahun lalu.
"Korban (Teguh) ini disabilitas, jalannya seperti orang stroke," jelasnya kepada wartawan, Sabtu (7/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB, Teguh dan Cindy ke sawah sewaan mereka di pinggir Avur Watudakon. Mereka hendak menanam padi bersama ayah Teguh, Pawi Harianto (50).
Namun, lahan tersebut banjir sehingga bibit padu hanyut ke sungai. Tiga orang satu keluarga itu memunguti bibit padi di Avur Watudakon.
Saat itulah, tiba-tiba Teguh dan Cindy terseret derasnya arus sungai tersebut. Pawi berusaha menolong putranya. Namun, kakinya terjerat tanaman sungai.
Sehingga Teguh yang tak bisa berenang pun hanyut dan tenggelam di Avur Watudakon. "Warga menolong istrinya sehingga bisa diselamatkan," terang Arif.
Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria menuturkan, Cindy lebih dulu terseret Avur Watudakon saat memunguti bibit padi. Teguh pun berbegas menolong istrinya. Namun, justru Teguh yang hanyut dan tenggelam. Sedangkan Cindy diselamatkan warga.
"Yang hanyut duluan istrinya saat memunguti bibit padi, terpeleset. Suaminya menolong," ungkapnya.
Operasi pencarian Teguh digelar melibatkan 2 tim dari BPBD Jombang yang dibantu keluarga korban, warga sekitar dan para relawan. Menurut Stevie, pihaknya juga meminta bantuan Basarnas.
"Kami berangkatkan 2 tim dengan 2 perahu. Sementara kami sisir di sekitar kejadian radius 1,5 Km," tandasnya.
(abq/fat)