Mutiara (16) menangis histeris saat jasad temannya, Whiscyka Zafira Islamay Agustin alias Cika (17) tiba di Basecamp Jolotundo, Trawas, Mojokerto. Cika tewas usai terseret arus air hujan saat mendaki Gunung Bekel berdua dengan Mutiara.
Cika terseret arus air hujan ketika ia menyeberang Watu Talang di ketinggian sekitar 1.000 mdpl pada Jumat (6/12) sekitar pukul 15.30 WIB. Sekitar pukul 21.00 WIB, Tim SAR Penanggungan berhasil menemukannya di dasar coban sekitar dua kilometer dari tempatnya hilang. Tinggi coban tersebut mencapai 50 meter.
Pendaki asal Desa Sumengko, Jatirejo, Mojokerto itu tewas dengan luka parah di kepala karena terbentur bebatuan. Jasadnya yang ditandu tim SAR, tiba di pos registrasi pendakian Jolotundo sekitar pukul 23.00 WIB. Ayah Cika, Mutiara dan keluarganya telah menanti beberapa jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu tiba di Basecamp Jolotundo, jasad Cika langsung dipindahkan dari tandu ke ambulans. Santriwati Ponpes Darul Ulum, Jombang itu dibawa ke RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto untuk divisum. Di pos pendakian ini lah, Mutiara menangis histeris melihat temannya sudah tak bernyawa.
"Awakmu kudu tangi, awakmu kudu tangi (Kamu harus bangun)," ucap Mutiara sambil terus menangis.
Cika mendaki hanya berdua dengan Mutiara, warga Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang. Keduanya bertolak dari Basecamp Jolotundo pada Jumat (6/12) sekitar pukul 12.00 WIB. Tujuan mereka adalah puncak Gunung Bekel sekitar 1.238 mdpl.
Gunung Bekel merupakan anak Gunung Penanggungan. Posisinya di sebelah barat puncak Pawitra. Setelah melewati pos 2, Cika dan Mutiara harus menyeberangi Watu Talang yang lebarnya sekitar 4 meter. Mereka sampai di Watu Talang sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan deras.
Watu Talang menjadi jalan air hujan dari kawasan puncak menuju ke Jolotundo. Terdapat pegangan dari bambu dan kawat baja untuk memudahkan para pendaki menyeberanginya. Sedangkan lantainya berupa bebatuan. Air hanya melewatinya saat hujan.
"Cerita temannya (Mutiara), korban awalnya tidak berani menyeberang sehingga temannya nyeberang duluan. Korban menyusul, hampir sampai, saat tangannya akan digapai temannya, korban terseret arus," jelas anggota Tim SAR Tamiajeng, Hasan kepada wartawan di lokasi, Sabtu (7/12/2024).
Mutiara lantas menelepon petugas di Basecamp Jolotundo untuk melaporkan hilangnya Cika. Ia membatalkan pendakian ke Gunung Bekel karena ingin segera mencari bantuan. Tewasnya Cika membuatnya syok berat.
(hil/fat)