Penyelamatan Pertama yang Harus Dilakukan Saat Angin Puting Beliung

Penyelamatan Pertama yang Harus Dilakukan Saat Angin Puting Beliung

Angely Rahma - detikJatim
Selasa, 03 Des 2024 11:20 WIB
ilustrasi cuaca ekstrem
ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Surabaya -

Memasuki musim hujan, menjadi salah satu tantangan bagi banyak orang. Meskipun menyegarkan, musim hujan juga kerap membawa beberapa bencana yang perlu untuk diwaspadai, salah satunya badai angin. Berikut tips pertolongan pertama saat terjadi angin kencang.

Penyelamatan saat terjadinya badai angin menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. Angin puting beliung atau angin ribut, yang seringkali terjadi secara mendadak, dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Untuk itu, pemahaman mengenai langkah-langkah mitigasi bencana, baik sebelum, saat, maupun sesudah bencana terjadi, perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dan meminimalkan risiko bencana yang dapat mengancam keselamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengenalan Tentang Badai Angin

Badai angin atau angin ribut, yang sering disebut angin puting beliung, adalah salah satu jenis bencana alam yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan yang sangat cepat.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, angin puting beliung memiliki kecepatan mencapai 120 km/jam, dan berlangsung hanya sekitar 1-5 menit. Kecepatan dan durasi yang singkat ini membuat angin puting beliung sangat sulit diprediksi, tetapi dampaknya bisa sangat besar.

ADVERTISEMENT

Angin ini mampu mengangkat atap rumah, merobohkan pohon, serta menghancurkan pemukiman yang dilewatinya. Di Indonesia, angin puting beliung sering kali terjadi pada masa peralihan musim, terutama ketika musim panas beralih ke musim penghujan.

Sebagaimana dijelaskan BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, fenomena ini terjadi akibat pemanasan intensif yang membentuk awan cumulonimbus, yang kemudian menyebabkan angin kencang atau puting beliung. Karena peristiwa ini merupakan fenomena atmosfer yang terjadi dalam skala lokal, maka ancaman yang ditimbulkan seringkali sulit diprediksi.

Tanda-tanda Terjadinya Angin Puting Beliung

Mengetahui tanda-tanda terjadinya badai angin sangat penting untuk melakukan langkah mitigasi yang tepat. Beberapa tanda-tanda yang perlu diperhatikan menurut Dinas Kesehatan antara lain sebagai berikut.

1. Kumpulan Awan Gelap yang Besar dan Tinggi

Awan yang muncul saat badai angin biasanya tampak besar, gelap, dan tinggi. Awan ini sering berputar-putar dan menjadi ciri khas terjadinya angin kencang atau puting beliung.

2. Petir dan Guruh yang Kuat

Ketika badai angin datang, biasanya diikuti dengan petir yang menyambar dan suara guruh yang keras. Ini menandakan bahwa cuaca sedang tidak stabil dan angin kencang kemungkinan besar terjadi.

3. Hujan Lebat dan Kadang Hujan Butiran Es

Badai angin sering disertai dengan hujan lebat, yang kadang-kadang bisa disertai dengan hujan butiran es. Hujan yang sangat deras ini menambah bahaya, karena dapat mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko banjir.

4. Suara Gemuruh yang Keras

Suara gemuruh yang keras dan terus-menerus bisa terdengar ketika badai angin sedang mendekat. Ini merupakan pertanda bahwa angin kencang akan segera tiba.

Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung

Pra Bencana: Tindakan Sebelum Badai Angin Terjadi
1. Membangun Rumah atau Bangunan yang Kokoh
Untuk mengurangi risiko kerusakan akibat angin kencang, pastikan rumah atau bangunan yang ditempati dibangun dengan struktur yang kokoh. Gunakan material yang tahan terhadap angin kencang untuk mengurangi kerusakan seperti atap yang terbang atau dinding yang roboh.

2. Meningkatkan Pengetahuan tentang Angin Puting Beliung
Masyarakat perlu memahami apa itu angin puting beliung dan cara-cara penyelamatan diri. Pengetahuan tentang tanda-tanda cuaca ekstrem dan cara bertindak dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan.

3. Memperhatikan Tanda-Tanda Terjadinya Badai Angin
Sebelum angin kencang datang, perhatikan tanda-tanda cuaca seperti udara yang terasa panas dan munculnya awan gelap yang berputar. Makin cepat mengenali tanda-tanda ini, makin banyak waktu yang bisa digunakan untuk menyelamatkan diri.

Tindakan yang Harus Dilakukan Ketika Badai Angin Terjadi
Bila berada di dalam ruangan:
Tetap berada di dalam ruangan, kecuali bila disarankan untuk mengungsi
Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin.
Tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah/ruangan
Tutup dan kunci semua pintu dan jendela
Matikan aliran listrik dan saluran gas
Jauhi barang-barang yang dapat menghantarkan arus listrik
Jangan tiarap di atas tanah.
Bila di luar ruangan:
Segera masuk ruangan/rumah
Apabila terjadi ambil kilatan petir,segera posisi jongkok,duduk atau peluk, lutut tarik ke dada
Hindari tempat terbuka seperti lapangan, persawahan, dll
Jauhi sesuatu yang tinggi, seperti pohon, tiang listrik, tiang telepon, billboard iklan, dll
Jauhi saluran air, sungai, rawa atau danau
Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, pohon, papan reklame dan sebagainya yang berpotensi rubuh saat terjadi angin kencang
Lindungi diri dari kemungkinan benda yang terbang terbawa angin kencang
Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh
Bila di dalam kendaraan:
Berhenti di samping jalan cari tempat yang aman, jauhi pohon, tiang listrik, tiang telepon, dan hal lain yang mudah roboh
Tetap berada di dalam kendaraan dengan menyalakan lampu hazard
Jangan berhenti atau berjalan di ruas jalan yang sekiranya akan banjir
Pasca Bencana: Tindakan Setelah Badai Angin Terjadi
1. Pastikan Tidak Ada Anggota Keluarga yang Cedera
Segera cek kondisi anggota keluarga setelah badai berlalu. Pastikan semua orang dalam keadaan baik dan tidak ada yang terluka. Jika ada yang terluka, segera berikan pertolongan pertama.

2. Berikan Pertolongan Darurat Jika Ada Korban
Bila ada korban yang tertimpa bangunan atau benda-benda lain yang terbang akibat angin kencang, berikan pertolongan darurat sebelum membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.

3. Laporkan Kerusakan kepada Pihak Berwenang
Segera laporkan kerusakan yang terjadi, baik yang berkaitan dengan listrik, gas, atau kerusakan lainnya, kepada pihak berwenang seperti pemadam kebakaran atau listrik. Ini penting untuk mencegah bahaya lebih lanjut, seperti kebakaran atau kecelakaan akibat aliran listrik.

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads