Perjuangan Pak Ribut Tempuh Jarak 18 Km, 21 Tahun Mengajar Digaji Rp 250.000

Perjuangan Pak Ribut Tempuh Jarak 18 Km, 21 Tahun Mengajar Digaji Rp 250.000

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Senin, 25 Nov 2024 09:48 WIB
Kisah perjuangan Pak Ribut, guru honorer Lumajang.
Kisah perjuangan Pak Ribut, guru honorer Lumajang (Foto: Nur HadiΒ Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Hari Senin 25 November 2024 diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Peringatan Hari Guru Nasional untuk menghargai jasa-jasa para pendidik. Salah satu guru inspiratif berasal dari Lumajang, Jawa Timur.

Ialah Ribut Santoso (41), yang menempuh jarak belasan km untuk mengajar, dan selama 21 tahun mengajar, ia hanya digaji Rp 250.000/bulan.

Ribut yang merupakan warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang itu setiap pagi menyiapkan perlengkapan mengajar sebelum berangkat ke sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menuju tempatnya mengajar di SDN Pagowan 01, Ribut harus menempuh jarak 18 kilometer menggunakan motor.

Ia sudah mengajar selama 21 tahun di sekolah tersebut. Ribut menjadi guru kelas 3 di SDN Pagowan 01. Dari mengajar di sekolah dasar tersebut, Ribut mendapatkan honor sebesar Rp 250.000 per bulan.

ADVERTISEMENT

"Saya menjadi guru honorer sejak tahun 2003, dan kini sudah 21 tahun. Untuk gaji guru honorer saya mendapatkan sebesar Rp 250.000 per bulannya," ujar Ribut kepada detikJatim, Senin (25/11/2024).

Meskipun gaji yang didapatkan kecil, namun ia tetap semangat mengajar kepada para siswanya karena mengajar baginya merupakan sebuah pengabdian untuk mencerdaskan anak bangsa. Pada Hari Guru Nasional, Ribut berharap kesejahteraan guru honorer mendapatkan perhatian pemerintah.

"Menjadi guru bagi saya adalah pengabdian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga pada Hari Guru Nasional, guru honorer mendapatkan perhatian pemerintah," terang Ribut.

Ia bercerita, para siswanya antusias untuk mengikuti pelajarannya di kelas. Pasalnya, Ribut menggunakan sejumlah metode pembelajaran yang menarik.

"Saya (mengajar) kelas 3. Pak Ribut kalau mengajar enak mudah dimengerti sehingga menjadi semangat " ujar salah satu siswa Desril.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Ribut memiliki usaha sampingan persewaan baju tari di rumahnya, menjadi pengajar seni tar, serta menjadi konten kreator saat dirinya tidak sedang mengajar.

"Untuk memenuhi kebutuhan, alhamdulilah saya punya usaha persewaan baju tari, mengajar tari, serta menjadi konten kreator," pungkas Ribut.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads