Nasib malang menimpa Rosita Sari (24). Tenaga kerja wanita (TKW) asal Jombang itu tengah sakit parah di Malaysia. Kabar ini membuat ayahnya, Kamil (52) sedih.
Terlebih lagi keberangkatannya ke Negeri Jiran tanpa pamit. Rosita merupakan warga Dusun Kebonsari, Desa Karangwinongan, Mojoagung, Jombang. Ia putri semata wayang Kamil.
Sedangkan ibunya sudah meninggal dunia. Kamil mendapat kabar Rosita sakit parah di Malaysia dari rekan-rekannya. Sebab informasi tersebut beredar di Facebook. Sebab duda anak 1 ini tak bisa mengoperasikan ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa komunikasi dengan dia (Rosita) sampai sekarang. Saya tidak bisa pakai ponsel. Dari majikannya juga tidak menelepon," terangnya kepada wartawan di rumahnya, Minggu (24/11/2024).
Sampai saat ini, lanjut Kamil, Rosita sudah hampir 3 tahun meninggalkan rumah. Putrinya itu pergi tanpa pamit setelah 100 hari istrinya meninggal. Karena takut ia larang.
"Menjelang lulusan sekolah pernah bilang ingin ke Malaysia, dilarang ibunya karena anak semata wayang. Setelah 100 hari ibunya meninggal, dia pergi dari rumah tanpa pamit," ungkapnya.
Ia baru menerima kabar dari Rosita sekitar 2 bulan kemudian. Putri tunggalnya itu mengaku bekerja di Malaysia. Saat itu, Kamil pun heran ihwal cara putrinya bisa sampai Negeri Jiran. Karena saat meninggalkan rumah, Rosita tidak mempunyai uang.
"Saya juga heran, alasannya kalau tidak ke Malaysia tidak bisa mencari uang besar. Saya pesan yang hati-hati, tidak usah kirim uang ke bapak, yang penting kamu bisa mengumpulkan uang supaya pikiranmu tenang," jelasnya.
Meski begitu, kata Kamil, Rosita tetap mengirim uang untuk selamatan mendiang ibuanya. Namun, menjelang peringatan 1.000 hari meninggalnya ibunya, Rosita tak lagi mengirim kabar. Kabar darinya datang sekitar 1 tahun lalu.
"Terakhir memberi kabar kalau bulan 12 tahun ini mau pulang. Dia mau bawa pulang anaknya perempuan. Katanya sudah menikah di sana, nikah siri. Saya kurang tahu dapat orang mana," ujarnya.
Kamil pun meminta bantuan Disnaker Jombang untuk memulangkan putrinya. "Dia anak satu-satunya, sedih saya. Harapan saya kepingin segera pulang, bekerja di rumah saja bareng saya," tandasnya.
(abq/fat)