Sumur bor di Desa Birem, Tambelangan, Sampang, yang sempat menyemburkan air berbau gas setinggi 17 meter telah mampet. Meski air sudah tak menyembur lagi, namun lokasi sumur itu masih menyisakan bau gas.
Kepala BPBD Candra Romadhani mengatakan semburan air dari dalam sumur bor tersebut hanya berlangsung selama 3 jam. Setelah itu semburan air berbau gas dari dalam sumur itu sudah mampet.
"Semburan itu hanya terjadi hari pertama (Kmamis) itu mulai pukul 17.00 WIB sampai 20.00 WIB. Setelah itu mampet. Dan hasil monitoring petugas (BPBD) sampai hari ini sudah mampet," ujar Candra kepada detikJatim, Sabtu (23/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Candra menyebut kekuatan semburan dari dalam sumur di Tambelangan tidak sekuat semburan air di sumur bor di Desa Pandan, Omben beberapa waktu lalu. Meski demikian bau gas dari dalam sumur di Tambelangan masih ada.
"Yang masih ada itu bau gasnya saja," jelas Candra
Candra mengaku terus memantau lokasi. Pihaknya tetap mengimbau warga agar tidak mendekati sumur bor dan tidak mengonsumsi air dari sumur tersebut hingga hasil tes laboratorium memastikan keamanannya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga.
Sebelumnya sumur bor di Desa Birem, Tambelangan menyemburkan air berbau gas setinggi 17 meter. Peristiwa itu bermula saat Fahris, pemilik sumur bor melakukan pengeboran.
Pengeboran dimulai pada Senin (18/11) di lahan sawah Desa Birem, Tambelangan, Sampang. Saat pengeboran mencapai kedalaman 87 meter pukul 17.00 WIB, Kamis (21/11) tiba-tiba terjadi semburan.
Kejadian serupa juga sempat terjadi di Desa Pandan, Omben, Sampang, Madura, pada hari Jumat 2 Agustus 2024. semburan air setinggi kurang lebih 20 meter muncul dari sebuah sumur bor bercampur gas.
Saat itu pemilik sumur melakukan pengeboran selama 1 bulan. Setelah kedalaman 90 meter, pengeboran dihentikan lantaran sumber air sudah ditemukan.
(dpe/iwd)