.webp)
Nurdin Subiyantoro (25) ditemukan tewas sekitar 200 meter dari titik awal tenggelamnya di Sungai Brantas, Ngoro, Mojokerto. Korban tenggelam saat merawat jembatan apung.
Kapolsek Ngoro Kompol Heru Purwandi menjelaskan pencarian terhadap Nurdin dilakukan secara masif sejak kemarin pagi. Pencarian melibatkan 3 personel polisi, 3 TNI, 10 BPBD Jatim, 15 BPBD Kabupaten Mojokerto, serta para relawan dan warga setempat.
Pencarian baru membuahkan hasil sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut Heru, Nurdin ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Jasadnya mengapung sekitar 200 meter di sisi timur dari titik tenggelamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak 200 meter dari lokasi kejadian," jelasnya kepada wartawan, Jumat (22/11/2024).
Jenazah Nurdin, lanjut Heru, dievakuasi ke Puskesmas Ngoro untuk divisum. Hasilnya, terdapat luka lecet pada kening akibat tergores benda tumpul di Sungai Brantas.
"Korban meninggal karena tenggelam, tidak ada indikasi kekerasan," tegasnya.
Nurdin melakukan perawatan jembatan apung di sisi Dusun Bangkal, Desa Candiharjo, Ngoro, Mojokerto pada Kamis (21/11). Korban saat itu bersama 2 rekannya.
Jembatan apung ini dibuat secara swadaya oleh warga setempat sebagai penghubung Dusun Bangkal dan Tawangsari, Desa Candiharjo. Jembatan ini hanya bisa dilalui sepeda motor. Namun, sejak 4 hari lalu jembatan ini sengaja diputus warga karena naiknya debit Sungai Brantas.
Di tengah kesibukannya merawat jembatan, Nurdin berenang menyebarang ke jembatan apung di sisi utara atau Dusun Tawangsari. Sekitar pukul 08.30 WIB, warga Dusun Bangkal tersebut terseret arus Sungai Brantas hingga tenggelam.
(abq/iwd)
