Nurdin Subiyantoro (25) tenggelam saat merawat jembatan apung di Sungai Brantas, Desa Candiharjo, Ngoro, Mojokerto. Korban terseret arus karena nekat merenangi sungai terbesar di Jatim tersebut.
Kadus Bangkal Wahyudi menjelaskan, awalnya Nurdin melakukan perawatan jembatan apung di sisi Dusun Bangkal, Desa Candiharjo. Korban saat itu bersama 2 rekannya.
Jembatan apung ini dibuat secara swadaya oleh warga setempat sebagai penghubung Dusun Bangkal dan Tawangsari, Desa Candiharjo. Jembatan ini hanya bisa dilalui sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sejak tiga hari lalu, jembatan ini sengaja diputus karena naiknya debit Sungai Brantas.
Di tengah kesibukannya merawat jembatan, lanjut Wahyudi, Nurdin berenang menyeberang ke jembatan apung di sisi utara atau Dusun Tawangsari. Sekitar pukul 08.30 WIB, warga Dusun Bangkal tersebut terseret arus Sungai Brantas.
"Korban terbawa arus sekitar 10 meter, lalu tenggelam, hilang. Dikejar perahu sudah tidak bisa," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Kamis (21/11/2024).
Hingga pukul 11.30 WIB, Nurdin belum ditemukan. Warga terus melakukan pencarian korban menggunakan 2 perahu. Begitu pula dengan tim SAR dari BPBD Kabupaten Mojokerto juga menerjunkan 2 perahu di lokasi.
"Pencarian masih terus kami lakukan," tandas Wahyudi.
(irb/hil)