Cabup Ipong Sebut Ponorogo Butuh Pemimpin yang Mumpuni

Pilkada Jatim 2024

Cabup Ipong Sebut Ponorogo Butuh Pemimpin yang Mumpuni

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 21 Nov 2024 08:30 WIB
Ipong-Luhur saat debat pamungkas Pilbup Ponorogo
Ipong-Luhur saat debat pamungkas Pilbup Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Dalam debat publik ketiga atau debat terakhir dalam Pilbup Ponorogo 2024. Paslon 01, Ipong Muchlissoni (Ipong) menerangkan, Ponorogo butuh pemimpin yang mumpuni.

"Ponorogo adalah kabupaten yang berbasis agraris, memiliki nilai budaya dan religi yang tinggi, punya masalah pembangunan yang cukup kompleks, sementara kemampuan keuangan yang dimiliki terbatas. Maka dibutuhkan pemimpin yang mampu mengidentifikasi secara tepat dan akurat, permasalahan utama yang ada," terang Ipong kepada wartawan, Kamis (21/11/2024).

Ipong menambahkan, Ponorogo butuh pemimpin yang mampu menentukan skala prioritas serta mengelola APBD dengan bijak untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permasalahan utama Ponorogo adalah infrastruktur seperti jalan-jalan desa. Juga tugas pemimpin harus mencari sumber pendanaaan alternatif, untuk menuntaskan pembangunan jalan penghubung antarkecamatan. Lalu, ketersediaan pupuk dan sarpras pertanian, serta stabilitas harga produk pertanian, dan ketersediaan lapangan kerja.

"Meningkatkan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, kami memastikan ketersediaan pupuk mengembalikan kesuburan tanah, dengan bantuan pupuk gratis dan menyediakan bibit unggulan untuk menjaga stabilitas harga produktivitas pertanian. Dalam rangka memenangkan kepentingan masyarakat," beber Ipong.

ADVERTISEMENT

Soal monumen Reog, Ipong berjanji, jika dia terpilih menjadi Bupati, akan meneruskan proses pembangunannya, asal mendapat bantuan dana dari APBN. Sebab, butuh dana yang besar untuk penyelesaian pembangunan.

"Kalau pakai APBD untuk pembangunan monumen Reog, tidak cukup. Karena APBD bisa untuk bangun jalan, membantu pupuk ke petani dan seterusnya," tegas Ipong.

Menurut Ipong, untuk mendapatkan ICH-UNESCO, sebenarnya butuh aspek pelestarian. Seperti gebyakan Reog sebelasan. Yang tiap tanggal 11 tiap bulan ada pagelaran Reog serentak di tiap desa di Ponorogo. Ini untuk menumbuhkan regenerasi pemain seni Reog.

"Pemain kendang tambah, penari jatil tambah, pembarong tambah, karena serentak jadi tidak ada bon-bonan pemain. Jadi semua tumbuh, termasuk ekonomi, pemain seni," papar Ipong.

Sementara, Cawabup nomor urut 1, Segoro Luhur Kusumo Daru (Luhur) menambahkan, pihaknya akan merevitalisasi jalur hijau dengan menanam kembali pohon-pohon peneduh di jalan-jalan protokol. Juga meningkatkan ketersediaan PJU yang layak demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Sekaligus merenovasi ruang terbuka hijau agar nyaman dan tenang sebagai sarana berinteraksi masyarakat dan ruang ekspresi generasi muda.

"Komitmen menyediakan lahan parkir baru dengan layananan modern. Sekarang dengan median jalan besar sehingga badan jalan berkurang banyak kemacetan karena parkir mobil menghabiskan ruang jalan. Solusi kemacetan kota, sekaligus peningkatan PAD retribusi," jelas Luhur.

"Menghadirkan layanan jaringan Internet cepat, di ruang publik dan sekolah di Ponorogo. Penguatan tata ruang publik untuk mewujudkan tata kelola yang terpadu dan berkeadilan," pungkas Luhur.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads