"Ya bagus, kita tunggu sejauh mana Mabes Polri melakukan tindak tegas terhadap judi online. Kita tunggu seminggu atau dua minggu ke depan," kata Ahmad Sahroni usai hadiri seminar dan talk show bertajuk "Menggali Inspirasi: Filosofi, Inspirasi, dan Strategi Kehidupan Mencapai Kesuksesan" di Kota Kediri, Minggu (17/11/2024).
Praktik judi online, jelas dia, memberikan dampak negatif kepada masyarakat. Terutama dari segi sosial dan ekonomi. Bahkan jika dibiarkan judi online bisa turut mengancam perekonomian bangsa.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) beberapa waktu lalu menyebutkan, jika tidak segera diantisipasi dengan penegakan hukum, transaksi judi online bisa mencapai Rp 1.000 triliun di akhir 2024.
Baca juga: 6 Pelaku Judi Online Diringkus Polres Blitar |
"Mudah-mudahan kalau ini diberantas tidak seperti itu. Kita lihat satu tahun ke depan," imbuh Sahroni lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Sahroni juga menekankan terkait netralitas institusi pemerintahan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Politikus Partai NasDem itu menegaskan netralitas menjadi hal penting, untuk menjaga demokrasi tetap sehat. Ia berharap kontestasi pemilihan kepala daerah berjalan dengan adil tanpa ada campur tangan pihak-pihak tertentu.
"Netralitas itu penting, maka biarkanlah para calon kepala daerah ini berkontestasi yang secara natural. Jangan ada bala bantuan dari pihak manapun," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sahroni juga berpesan kepada semua pihak untuk tidak bertindak berlebihan di masyarakat.
Sebelumnya Ahmad Sahroni memang sempat bertemu dengan tersangka kasus perundungan terhadap seorang siswa SMA di Surabaya. "Saya kesana menyampaikan dan melihat bagaimana dan apa yang terjadi," ungkapnya.
Dia berharap kasus tersebut memberikan pelajaran untuk semua pihak. "Ini memberikan hikmah bahwa jangan orang merasa punya kekuasaan, merasa berlebihan, maka seenaknya. Ini jadi hikmah-pelajaran kepada semua pihak, jangan lagi ada berlaku demikian," tandasnya.
Selain Ahmad Sahroni, hadir sebagai pembicara sociopreneur asal Kota Kediri Regina Nadya Suwono.
(abq/fat)