Penyakit jantung merupakan salah satu momok penyakit bagi masyarakat. Dahulu penyakit ini didominasi usia tua, namun lambat laun penyakit jantung kini beralih ke usia produktif.
Dirut RS UPT Vertikal Kemenkes Surabaya dr Martha Muliana Lumogom Siahaan SH MARS MHKes menyebut angka penyakit tertinggi di Indonesia ada tiga. Yakni penyakit jantung, kasus otak, dan kanker.
"Kasus jantung memang cukup tinggi di tanah air, maka harus tingkatkan kesadaran masyarakat bagaimana menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Kita tidak lagi fokus mengobati, tapi bagaimana mencegah penyakit," kata dr Martha saat ditemui detikJatim usai memperingati Hari Kesehatan Nasional, Selasa (12/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Martha menyebut tren penyakit jantung saat ini tidak hanya didominasi usia tua. Melainkan banyak usia muda yang didiagnosis jantung.
"Orang lebih muda banyak sakit jantung. Usia produktif, 20-30 tahun," ujarnya.
Faktor paling besar usia produktif terkena penyakit jantung karena pola hidup. Life style tidak sehat sejak kecil membuat penyakit serius lebih cepat menyerang di usia muda.
"Karena life style, mager (malas gerak). Banyak usia muda berat badannya berlebihan, obesitas," jelasnya.
Berdasarkan penelitian Survei Kesehatan Indonesia 2023 oleh Kemenkes, prevalensi penyakit jantung yang didiagnosis dokter di Jawa Timur ada 0,88 persen dari jumlah penduduk.
Ia menilai fasilitas pelayanan kesehatan terus mengkampanyekan antisipasi atau pencegahan. Artinya tidak hanya pengobatan, tapi mencegah sebalum sakit.
"Bagaimana menjaga jantung agar sehat? Salah satunya adalah memilih makanan sehat, bagaimana menjaga makanan dan minuman. Pola hidup sehat paling penting. Olahraga, tidur cukup, hidup balance, bahagia, tidak stress," pungkasnya.
(esw/iwd)