Dianggap Halangi Peliputan, Ali Berniat Laporkan Pintu Kaca ke Dewan Pers

Kemekel

Dianggap Halangi Peliputan, Ali Berniat Laporkan Pintu Kaca ke Dewan Pers

Denza Perdana Kurniaputra - detikJatim
Selasa, 12 Nov 2024 20:20 WIB
jurnalis tabrak pintu kaca Kejati Jatim
Ali sesaat setelah menabrak pintu kaca Kejati Jatim (Foto: Tangkapan Layar)
Surabaya -

Dengan nada yang tegas, Ali yang merupakan jurnalis salah satu stasiun televisi nasional di Surabaya berseru dia akan laporkan pintu kaca di Gedung Kejaksaan Tinggi Jatim ke dewan pers. Pintu kaca itu menghalang-halangi tugas jurnalis! Begitu serunya.

Sebentar, sebentar, ada apa ini? Pelan-pelan Mas Ali, pelan-pelan!

Kejadian yang bikin Ali mengumbar pernyataan keras pelaporan ke Dewan Pers itu terjadi Selasa (5/11), ketika Edward Tannur, eks Anggota DPR RI Fraksi PKB datang memenuhi panggilan pemeriksaan di Kejati Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edward dipanggil untuk diperiksa terkait dugaan suap vonis bebas puteranya, Gregorius Ronald Tannur, terdakwa kasus penganiayaan yang menyebabkan Dini Sera Afrianti meninggal.

Sebagai jurnalis, Ali mengaku menunggu-nunggu momen itu. Terutama setelah ibu Ronald Tannur, Meirizka Widjaja ditetapkan sebagai tersangka penyuap 3 hakim PN Surabaya yang memvonis bebas Ronald Tannur.

ADVERTISEMENT

Siang itu Ali sangat bersemangat meliput momen kedatangan Edward Tannur. Sebagai jurnalis dengan tugas lengkap, dia menulis, juga memotret, termasuk memvideo, dia ingin segera mereportasekan momen itu.

Setelah mengikuti jalannya pemeriksaan Edward Tannur di lantai atas gedung Kejati Jatim, Ali bersama sejumlah awak media lainnya bergegas turun. Saking semangatnya, Ali mendahului rekannya yang lain keluar gedung dengan sedikit berlari.

Momen tak terduga itu terjadi. Ali yang sudah berada di ambang pintu keluar tiba-tiba terpental hingga jatuh terjengkang. Ternyata dia menabrak pintu kaca gedung Kejati Jatim yang memang kelewat bening. Buk!

"Aku sempat pingsan itu," ujarnya kepada detikJatim dengan nada yang begitu meyakinkan meski sebenarnya sangat meragukan. "Yang aku tanyakan ke teman-teman pas pertama kali siuman itu CCTV."

Betul, insiden pintu kaca itu terekam CCTV. Dasar jurnalis, profesi yang pernah diriset sebagai salah satu pekerjaan dengan tingkat stres sangat tinggi, teman-teman Ali menjadikan insiden itu sebagai pelepas penat.

Salah satu di antara mereka bahkan sampai mengupayakan agar bisa mendapatkan rekaman CCTV ke petugas Kejati Jatim lalu menyebarnya ke grup-grup WhatsApp kalangan wartawan.

Apa yang dikhawatirkan Ali terjadi, insiden pintu kaca yang beningnya kelewat jahanam itu telah menyebar diiringi backsound aneh-aneh. Salah satu yang menyebar luas yang diiringi backsound sirene ambulans.

Ali yang sejak lama menghilangkan kata malu dari kamusnya itu akhirnya melontarkan pernyataan keras itu saat ditanyai sambil direkam video oleh kawan-kawannya, seolah-olah sedang diwawancara.

"Ketika itu (peliputan Edward Tannur) sudah selesai, saya coba lari keluar (untuk reportase) tapi dihalang-halangi oleh kaca. Maka, hari ini rencananya saya akan melaporkan pintu kaca itu ke dewan pers karena itu menghalang-halangi jurnalis untuk melakukan peliputan," ujarnya.

Wealah Mas Ali, Mas Ali tak pikir serius! Ya, sekali-kali lah jadi hiburan buat pelipur stres teman-teman jurnalis. Tapi ada yang lebih lucu, ternyata ada salah satu jurnalis yang salah mengira Ali benar-benar mau melaporkan pintu kaca itu ke dewan pers dan menuliskannya dalam berita. Duh, tepuk jidat!




(dpe/iwd)


Hide Ads