Apa jadinya bila 4 pria serangkai yang setengah mabuk usai pesta bir harus berjibaku menstarter salah satu motor mereka yang tidak bisa nyala. Itu yang terjadi pada Sono dan kawan-kawannya.
Peristiwa itu terjadi Juni 2018 di salah satu kafe di kawasan Ngagel Jaya Selatan, Surabaya. Sono bersama 3 temannya nongkrong ngerjain tugas kantor sambil pesta bir tipis-tipis.
Orang yang menceritakan peristiwa ini adalah Deni, satu dari 3 teman Sono yang turut serta dalam pesta bir yang mulanya mereka niatkan sambil mengerjakan tugas kantor itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, kata Deni, tak ada acara ngerjain tugas. Yang ada hanya santai-santai, bergurau, dan lebih banyak berkeluh kesah soal pekerjaan mereka hingga dini hari.
"Seperti biasanya, setiap minggu kami selalu agendakan nongkrong sambil minum bir santai di kafe. Kita bahas pekerjaan, bergurau, sampai saling curhat," kata Deni kepada detikJatim, Rabu (9/10/2024).
Waktu menunjukkan pukul 21.30 WIB. Sono dan salah satu dari mereka pamit pulang. Tapi hujan tiba-tiba turun. Keduanya pun masuk lagi ke kafe dan 4 serangkai itu kembali memesan bir.
"Sebelum kita tambah, sempat tanya ke dia (Sono), 'Sek kuat ta gak? Lek sek kuat nambah maneh yo karo ngenteni udane mari'. (Masih kuat tidak? Kalau masih kuat tambah minum lagi ya sambil menanti hujan reda)," imbuhnya.
Sono menyetujui tawaran itu meski tatapan mata dan bahasa tubuhnya sudah menandakan dirinya cukup mabuk untuk pulang. Pesta itu berlanjut hingga hujan reda pukul 00.30 WIB.
"Kejadian uniknya itu pas kita mau pulang, dia (Sono) lupa kalau motornya itu motor matik," kata warga Candi, Sidoarjo itu.
Saat keempatnya menunggangi motor masing-masing dan mulai menyalakan mesin, Sono tampak kesulitan menyalakan motor. Dia terus memancal tuas starter motornya berulang-ulang.
Sebagai teman sebotol yang baik hati dan setia kawan, ketiga teman yang sudah siap pulang itu mengurungkan niat masiang-masing. Mereka bulatkan tekad berjibaku membantu Sono, pokoknya sampai motor itu bisa nyala.
Masalahnya, masing-masing dari mereka yang sudah dalam keadaan payah akibat pengaruh alkohol juga bingung dan tak tahu harus berbuat apa karena tak punya dasar ilmu montir.
"Sudah coba distarter berkali-kali nggak bisa, masih ngeyel. Ya sekitar 30 sampai 50 menitan lah di lokasi parkir itu," jelasnya.
Karena penasaran meski kepala mereka geliyengan usai menenggak bir, keempatnya tetap bahu membahu. Ada yang inisiatif mengecek bensin, ada yang mengecek busi, bahkan ada yang mengecek komponen motor yang cuma mereka tahu namanya tapi tidak tau bentuknya.
Petugas parkir yang melihat aksi keempat pria ini turut memeriksa mesin dan dengan tegas menyatakan tidak ada masalah pada mesin motor itu lalu pergi. Ketiganya kian bingung karena dini hari seperti itu nggak ada bengkel yang buka.
Akhirnya salah satu di antara mereka memiliki ide yang sangat brilian, yakni mendorong Sono beserta motornya sampai ke rumah kosnya di kawasan Bendul Merisi.
Namun, sebelum mereka berangkat melancarkan aksi dorong solidaritas itu, Deni menyadari sesuatu yang janggal di tengah rasa pusing akibat bir yang masih menguasai kepalanya.
Seiring semakin berkurangnya kadar alkohol di otaknya, Deni tak mampu menahan tawa. Sono dan kedua rekannya segera menajamkan pandangan ke arah Deni yang sedang terbahak-bahak, khawatir temannya mendadak kesurupan.
Tawa Deni itu ternyata mengandung pencerahan sekaligus membawa solusi atas masalah yang membuat motor Honda BeAT milik Sono enggan menyala. Dia seketika turun dari motornya lalu menunjuk ke standar samping motor Honda BeAT tersebut.
"Saya yang ngasih tahu, 'Iku loh, jagang pinggirmu nggak mbok unggahno!' (Itu loh standar parkir sampingmu tidak dinaikkan)," tuturnya. "Masiyo mbok starter sampek ledeh, sampek elek, yo gak ngara murup lah! (Meskipun distarter sampai capek, sampai jelek, ya nggak bakal nyala)."
Keempat pria yang sedang dimabuk kerjaan itu, eh maksudnya mabuk karena bir itu tertawa terpingka-pingkal memecah keheningan malam. Setelah itu mereka pun pulang beriring-iringan sembari sesekali menertawakan kebodohan mereka.
Pertanyaannya, apakah tukang parkir kafe yang sempat memeriksa mesin motor dan memastikan bahwa tidak ada masalah pada motor itu turut menenggak bir? Wah, bahaya. Jangan ditiru ya.
(dpe/iwd)