Ini Risiko Serius Jual Ginjal Menurut Pakar Kesehatan UMSurabaya

Ini Risiko Serius Jual Ginjal Menurut Pakar Kesehatan UMSurabaya

Firtian Ramadhani - detikJatim
Senin, 11 Nov 2024 16:36 WIB
WNI yang hendak jual ginjal ke India
WNI yang hendak jual ginjal ke India (Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Kasus lima warga Surabaya yang akan berangkat ke India hendak menjual ginjal telah digagalkan. Ternyata, ada risiko serius yang mengancam orang dengan satu ginjal.

Jika seseorang hanya memiliki satu ginjal, maka dia harus benar-benar menjaga kesehatan tubuh. Sebab, fungsi ginjal akan menurun seiring waktu.

Pengamat Kesehatan dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dr Gina Noor Djalilah SpA menangggapi soal rencana penjualan ginjal yang dilakukan oleh lima WNI. Baginya, seseorang yang memiliki satu ginjal dengan kondisi yang masih sehat, tetap bisa bekerja normal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ginjal itu kan ada dua fungsinya memang bisa optimal. Tetapi kalau misalkan satu ginjal dengan kondisi sisanya masih sehat, itu masih bisa bekerja normal. Hanya saja, harus betul-betul menjaga supaya tidak terjadi komplikasi pada saat jangka panjang," kata dr Gina ketika dikonfirmasi detikJatim, Senin, (11/11/2024).

Jika seseorang hanya memiliki satu ginjal, tentu dia akan mengalami penurunan fungsi ginjal seiring waktu. Sebab, ginjal yang tersisa mendapat tambahan beban kerja. Sedangkan penurunan yang terjadi memang tidak dalam waktu dekat, namun akan terjadi sekitar 5-10 tahun mendatang.

ADVERTISEMENT

"Itu risiko untuk ginjal kronis bisa terjadi. Juga bisa terjadi hipertensi, karena ginjal mengatur tekanan darah. Jika hilang satu ginjal, maka nanti tubuhnya untuk mengatur darahnya ini tidak bisa efektif, risiko ke hipertensi bisa. Seiring waktu, itu bisa terjadi, di kerusakan lebih lanjut di sisa ginjal yang tersisa," urainya.

"Jadi ada namanya proteinuria, yaitu kadar protein dalam urine berlebih, itu salah satu tanda awal dari kerusakan ginjal, bisa juga terjadi gagal ginjal akut. Selain itu, organ tubuh juga rentan terkena cedera, trauma dalam olahraga hingga melakukan aktivitas fisik. Jadi memang harus jangan sampai ada cedera atau trauma pada ginjal yang tersisa," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, lima warga negara Indonesia (WNI) di Surabaya gagal berangkat ke India diduga hendak menjual ginjal secara ilegal. Dua di antaranya merupakan pasangan suami istri yang sebelumnya pernah menjual ginjal mereka.

Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Ramdhani, mengungkapkan bahwa salah satu pelaku mengaku pernah menjual ginjal secara ilegal dan mencari pendonor melalui Facebook. Kelima WNI tersebut telah diserahkan kepada Lanudal Juanda untuk pendalaman lebih lanjut.

Sementara itu, dari hasil pendalaman, mereka mendapat iming-iming satu ginjal dihargai Rp 600 juta.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads