Imigrasi Surabaya Gagalkan 5 WNI ke India, Disebut akan Jual Ginjal Ilegal

Imigrasi Surabaya Gagalkan 5 WNI ke India, Disebut akan Jual Ginjal Ilegal

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 11 Nov 2024 04:34 WIB
5 WNI Gagal Berangkat ke Luar Negeri, Imigrasi Sebut Hendak Jual Ginjal Ilegal ke India
Imigrasi gagalkan 5WNI berangkat ke India (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Imigrasi menggagalkan keberangkatan 5 orang WNI di Surabaya. Mereka diduga hendak pergi ke India dengan maksud akan menjual organ tubuhnya.

Data dan informasi yang diperoleh detikJatim menyebutkan peristiwa ini bermula pada Sabtu (9/11/2024) lalu. Ketika itu, petugas Imigrasi memeriksa salah satu penumpang di Terminal 2 Bandara Juanda.

Kepada petugas, WNI tersebut mengaku akan berobat ke luar negeri. Namun, tak menjelaskan secara gamblang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya Ramdhani mengatakan awalnya WNI tersebut mengaku akan melakukan perjalanan untuk pengobatan istrinya. Namun, pemeriksaan dokumen kesehatan serta komunikasi digital yang ditemukan mengarah pada rencana transplantasi ginjal.

"Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bukan hanya satu orang," kata Ramdhani saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (10/11/2024).

ADVERTISEMENT

Saat didalami, rupanya tak hanya 1 orang yang diduga beralibi bakal melakukan pengobatan. Melainkan ada 5 orang yang diduga akan berangkat ke India untuk melakukan transplantasi ginjal.

Petugas menghalau keberangkatan kelimanya dan melakukan kroscek secara mendalam. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Imigrasi mendapati kelimanya bakal melakukan transplantasi ginjal secara ilegal.

"Dari hasil proses pendalaman, kelimanya mengindikasikan bahwa adanya jaringan yang terstruktur," ujarnya.

"Bahkan melibatkan pendonor, perantara, dan penggunaan platform digital untuk memfasilitasi transaksi ini," imbuhnya.

Meski begitu, Ramdhani menegaskan pihaknya masih mendalami hal tersebut. Termasuk riwayat negara yang pernah dikunjungi para WNI tersebut.

"Sesuai dengan komitmen kami untuk menjaga integritas dan keamanan perbatasan negara. Pencegahan TPPO dan TPPM serta penguatan pemeriksaan keimigrasian di tempat imigrasi sesuai program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI," tutupnya.




(pfr/fat)


Hide Ads