Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pemuda berinisial DTP melakukan percobaan bunuh diri dengan terjun ke Sungai Brantas dari Jembatan Ngrame, Kabupaten Mojokerto. Korban nekat mencoba bunuh diri lompat dari atas jembatan karena masalah keluarga.
Penyelamatan buruh pabrik gitar itu berlangsung dramatis hingga menjadi perhatian warga. Beruntung, nyawa pemuda 20 tahun bisa diselamatkan. Saat ini, masih dilakukan penyelidikan mendalam terkait motif percobaan bunuh diri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta-fakta Buruh Pabrik di Mojokerto Terjun ke Sungai Brantas
1. Evakuasi Korban Berlangsung Dramatis
Penyelamatan korban berlangsung dramatis. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (8/11/2024). Pemuda lajang itu tergeletak di atas pondasi jembatan Sungai Brantas, Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.
Petugas BPBD Mojokerto dibantu para relawan dan polisi mengevakuasi DPT. Ia dievakuasi dalam kondisi basah kuyup dan lemas. Petugas lebih dulu mengikatkan tali pada tubuhnya. Kemudian petugas lainnya menariknya dari atas jembatan.
"Korban kami evakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari. Alhamdulillah korban selamat, saat ini dalam perawatan, dalam kondisi sehat," terang Kapolsek Pungging Iptu Selimat kepada wartawan di lokasi, Jumat (8/11/2024).
2. Kronologi Korban Terjun dari Jembatan Ngrame
DPT terjun ke Sungai Brantas dari Jembatan Ngrame. Sepeda motor korban, Mio J nopol S 6194 NAJ ditemukan di atas jembatan.
Ia diduga melakukan percobaan bunuh diri sekitar pukul 03.00 WIB. Korban dievakuasi dari pondasi Jembatan Ngrame sekitar pukul 07.00 WIB.
Ketika hari mulai terang, ternyata DTP ditemukan tergeletak di atas pondasi Jembatan Ngrame. Namun, belum diketahui bagaimana DPT akhirnya bisa naik ke pondasi jembatan.
3. Ditemukan Percakapan WA Korban
Petugas menemukan riwayat percakapan WhatsApp di ponsel korban. DPT pamit kepada ibunya untuk mengakhiri hidup.
Dalam percakapan itu, ia menyatakan sudah menyerah dengan kehidupannya yang tidak ada perubahan. Korban juga meminta ibunya mengambil sepeda motornya di TKP.
4. Isi Pesan Bunuh Diri Korban
Pesan WA itu dikirim DTP kepada ibunya dini hari. Ia meminta maaf kepada ibunya karena selama ini menjadi beban dan susah dinasihati.
Ia menyatakan sudah menyerah dengan kehidupannya yang tidak ada perubahan. Ia menulis aksinya ini untuk menanggung dosa ibu, keluarganya, dan semua orang yang ia kenal.
Korban mengakhiri pesannya dengan meminta ibunya mengambil sepeda motornya di Jembatan Ngrame. Begini isi pesan WA korban ke ibunya.
Sepurane buk, anakmu lanang iki wis dadi beban, senengane ngeyel lik dikandani, saiki aku wis nyerah karo urip sg wis g ono perubahan iki. (maafkan bu, anak lelakimu ini sudah jadi beban, sukanya ngeyel kalau diingatkan, sekarang aku sudah menyerah dengan hidup yang tak ada perubahan ini)
Sepurane buk. Tenang ae, duso ne pn kbh sak keluarga karo wong sg tk kenal bakal tk pek kbh, supoyo kbh g nude duso, isk ku mung iki tok (maafkan bu. Tenang saja, dosa ibu dan seluruh keluarga dan orang-orang yang tak kenal bakal aku tanggung semuanya, agar semua tak punya dosa, aku cuma bisa ini saja)
Pon, kulo pamit nggih (sudah ya, saya pamit dulu)
Pedahe pn jupuk ndok jembatan ngrame sg no 2 kali Brantas (Sepedanya tolong diambil di Jembatan Ngrame nomor 2 Sungai Brantas).
5. Polisi Selidiki Motif Korban
Selimat mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki motif korban ingin mengakhiri hidup. Sementara korban masih dalam perawatan di rumah sakit (RS).
"Motifnya masih dalam penyelidikan karena korban belum bisa kami mintai keterangan. Yang bersangkutan masih dirawat di rs, tidak ada luka," kata Selimat.
(irb/iwd)