Masalah Pelik Buruh Pabrik Mojokerto hingga Nekat Terjun ke Sungai Brantas

Round-Up

Masalah Pelik Buruh Pabrik Mojokerto hingga Nekat Terjun ke Sungai Brantas

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 09 Nov 2024 07:00 WIB
Momen dramatis penyelamatan buruh pabrik yang terjun ke Sungai Brantas Mojokerto
Evakuasi buruh pabrik yang terjun ke sungai Brantas. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pemuda berinisial DTP (20), buruh pabrik gitar di Mojokerto nekat terjun ke Sungai Brantas dari Jembatan Ngrame. Sebelum terjun dia sampaikan masalah pelik yang memicu tindakannya kepada ibunya melalui pesan WhatsApp.

DPT yang terjun ke Sungai Brantas Jumat (8/11) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB ditemukan lemas dan basah kuyup di atas pondasi jembatan Sungai Brantas, Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penyelidikan polisi, DPT sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada ibunya dini hari sebelum terjun ke sungai. Dia awali pesan itu dengan meminta maaf dan mengaku menyerah dengan kehidupannya. Berikut isi pesan WhatsApp itu.

Sepurane buk, anakmu lanang iki wis dadi beban, senengane ngeyel lik dikandani, saiki aku wis nyerah karo urip sg wis g ono perubahan iki (maafkan bu, anak lelakimu ini sudah jadi beban, sukanya ngeyel bila diingatkan, sekarang aku sudah menyerah dengan hidup yang tak ada perubahan ini).

ADVERTISEMENT

Sepurane buk. Tenang ae, duso ne pn kbh sak keluarga karo wong sg tk kenal bakal tk pek kbh, supoyo kbh g nude duso, isk ku mung iki tok (maafkan bu. Tenang saja, dosa ibu dan seluruh keluarga dan orang-orang yang tak kenal bakal aku tanggung semuanya, agar semua tak punya dosa, aku cuma bisa ini saja).

Selanjutnya, ia mengakhiri pesan WhatsApp itu dengan meminta ibunya mengambil sepeda motor miliknya di Jembatan Ngrame, Pungging, Mojokerto.

Pon, kulo pamit nggih. Pedahe pn jupuk ndok jembatan ngrame sg no 2 kali Brantas (Sudah, saya pamit dulu. Sepedanya tolong diambil di Jembatan Ngrame nomor 2 Sungai Brantas).

Kapolsek Pungging Iptu Selimat mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan tentang motif yang membuat pemuda itu nekat terjun ke sungai Brantas.

Dia sebutkan bahwa pemuda itu masih dalam penanganan di rumah sakit. Telah dipastikan tidak ada luka serius yang dialami oleh pemuda tersebut.

"Motifnya masih kami dalami karena korban belum bisa kami mintai keterangan. Yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit, tidak ada luka," kata Selimat.

DPT ditemukan di atas pondasi jembatan Sungai Brantas, Desa Ngrame, Pungging, Mojokerto sekitar pukul 07.00 WIB. Petugas gabungan lebih dulu menemukan sepeda motor korban, Yamaha Mio J S 6194 NAJ di jembatan.

Penyelamatan dramatis dilakukan petugas BPBD Mojokerto dibantu relawan dan polisi. Petugas lebih dulu mengikatkan tali di tubuh korban kemudian petugas lain menariknya dari atas jembatan.

Aksi penyelamatan yang menjadi tontotan para pengendara di jembatan ini berakhir dengan evakuasi korban ke ke RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari. Korban DPT dipastikan selamat

Belum diketahui persis bagaimana DPT akhirnya bisa naik ke pondasi jembatan tersebut. Selimat menambahkan, pihaknya juga masih menyelidiki motif korban ingin mengakhiri hidup.




(dpe/iwd)


Hide Ads