Retakan Tanah di Lereng Gunung Lamongan, 6 Rumah Warga Lumajang Rusak

Retakan Tanah di Lereng Gunung Lamongan, 6 Rumah Warga Lumajang Rusak

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Jumat, 08 Nov 2024 15:07 WIB
tanah retak di lumajang dampak aktivitas gunung lamongan
tembok retak di rumah warga lereng Gunung Lamongan (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Warga yang tinggal di lereng Gunung Lamongan di Lumajang, dikejutkan dengan fenomena retakan tanah. Dampaknya, 6 rumah hingga jalan desa di Dusun Krajan, Desa Salak Kecamatan Randuagung, mengalami kerusakan.

Kerusakan terjadi di bagian tembok, lantai hingga teras rumah warga. Selain itu, retakan tanah juga mengakibatkan jalan desa dan lokasi tempat pemakaman umum rusak.

Menurut warga, fenomena ini sempat mengagetkan karena peristiwanya terjadi secara tiba-tiba dengan panjang retakan tanah diperkirakan mencapai 1 Km dengan lebar retakan 3 cm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya ada bunyi kayak retakan kemudian saya mengecek di bawah (Tanah) ada retakan sekitar 3 cm sehingga tembok rumah rusak," ujar salah satu warga, Suhari kepada detikJatim, Jumat (8/11/2024).

tanah retak di lumajang dampak aktivitas gunung lamonganTanah retak di lumajang dampak aktivitas gunung lamongan/ Foto: Nur Hadi Wicaksono

Meski belum diketahui secara pasti penyebab fenomena retakan tanah ini, namun warga menduga retakan ini berasal dari aktivitas Gunung Lamongan yang berada tak jauh dari rumah mereka.

ADVERTISEMENT

"Retakannya panjang kurang lebih ya 1 Km. Sebelumnya belum pernah terjadi. Katanya sumber retakan dari Gunung Lamongan," ujar warga lain bernama Tomo.

Petugas BPBD Lumajang masih melakukan koordinasi dengan PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Api Lamongan. Ini untuk memastikan penyebab fenoemana retakan tanah ini.

"Untuk retakan rumah yang mengakibatkan 6 rumah warga dan jalan desa yang rusak kita masih membahas penyebabnya bersama dengan PVMBG," ujar Kabid Kedaruratan BPBD Lumajang Yudhi Cahyono.

Sementara Gunung Lamongan dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas tektonik lokal sejak sepekan terakhir. Meski status Gunung Lamongan hingga kini masih berada di level 1 atau normal, warga diimbau tidak mendekati kawah atau puncak Gunung Lamongan.




(dpe/fat)


Hide Ads