Jajanan asal China la tiao diketahui telah menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) di sejumlah daerah. Salah satunya ada di Pamekasan, di mana satu sekolah keracunan jajanan tersebut.
Plt Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Surabaya, Budi Sulistyowati mengatakan KLB di Pamekasan kejadiannya pada pertengahan tahun kemarin. Anak satu sekolah mengalami keracunan akibat jajanan asal China.
"Sebenarnya itu kejadian Juni atau Juli, bukan dalam waktu dekat ini. Satu sekolah saja yang ditemukan di Pamekasan. Keluhannya mual muntah. Dirasakan lebih dari satu orang, kurang lebih 40 orang dari satu sekolah," katanya saat ditemui detikJatim di Dyandra Convention Center, Kamis (7/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Sulistyowati memastikan bahwa saat ini Pamekasan sudah aman. Bahkan menurutnya sudah dilakukan pengecekan dan sudah tidak ditemukan lagi La Tiao yang dijual di sana.
"Sudah tidak ada lagi barangnya, kami sudah ke sana, sudah tidak ada lagi La Tiao di sana," tegasnya.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan pembersihan pasar dan melakukan sampling untuk uji laboratium. Temuan 4 boks di Surabaya pada Senin awal November kemarin saat ini dalam proses uji microba dan sedang menunggu hasil.
Budi Sulistyowati juga menyebutkan BBPOM di Surabaya rutin melakukan pemeriksaan di 27 kabupaten/kota. Dia juga sudah memerintahkan bila menemukan ada jajanan La Tiao pemilik barang diminta melakukan tindak lanjut seperti mengajukan retur ke negara asal beserta buktinya.
Dia memastikan sejauh ini tidak ada penarikan barang. BBPOM di Surabaya hanya menemukan 4 boks La Tiao dan pemilik sudah dalam proses retur ke negara asal. Sedangkan Pamekasan, Sidoarjo, Gresik dan lainnya dipastikan tidak ada.
"Semua produk dengan nomor batch diduga mengandung KLB maka harus dilakukan penarikan," pungkasnya.
(dpe/iwd)