Bikin Keracunan Termasuk di Pamekasan, BPOM Tarik Jajanan China La Tiao

Kabar Kesehatan

Bikin Keracunan Termasuk di Pamekasan, BPOM Tarik Jajanan China La Tiao

Sarah Oktaviani Alam - detikJatim
Sabtu, 02 Nov 2024 19:27 WIB
latiao
Jajanan asal China la tiao yang disebut menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (Foto: tokopedia.com)
Surabaya -

Jajanan asal China la tiao diketahui telah menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) di sejumlah daerah. Daerah yang dilaporkan ada warganya yang keracunan la tiao adalah Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.

BPOM RI melaporkan adanya kontaminasi bakteri pada produk jajanan la tiao. Berdasarkan hasil uji laboratorium, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkapkan la tiao yang dijual di pasaran memiliki indikasi bakteri bacillus cereus, yang menghasilkan toksin dan memicu beberapa gejala pada korban.

"Produk ini menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah, sesuai dengan laporan dari korban," kata Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menindaklanjuti temuan tersebut, pihak BPOM telah berkoordinasi dengan pihak terkait tentang peredaran la tiao di pasaran. Taruna menyebut telah memeriksa gudang importir dan distribusi terkait cara peredaran pangan olahan yang baik atau CPerPOB.

Hasilnya menunjukkan adanya ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang semakin menegaskan pentingnya tindakan segera sebagai langkah koreksi.

ADVERTISEMENT

"Sebagai langkah koreksi kami, yang pertama dan pengawasan karena barang ini dijual secara online, kami meminta kepada pihak terkait dan kementerian terkait untuk takedown produk online," terang Taruna.

Selain itu, BPOM juga akan melakukan penarikan dan pemusnahan produk la tiao yang menyebabkan KLB berdasarkan data-data yang didapat di lapangan.

"Kami minta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini kepada BPOM, dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka," pungkasnya.

Taruna menjelaskan kebanyakan korban jajanan viral tersebut usia anak sekolah dasar. Meski begitu, jajanan viral tersebut sebetulnya marak dikonsumsi melalui hand carry atau bawaan langsung dari negara asalnya, China.

Taruna mengimbau masyarakat untuk berhenti mengonsumsi cemilan tersebut hingga hasil investigasi terkait makanan asal China itu keluar. Ia menyebut dalam empat jajanan viral la tiao ditemukan bakteri bacillus cereus yang bisa memicu sejumlah keluhan mulai dari mual, muntah, hingga fatalnya sesak napas.

"Sebaiknya kalau dia bawa tentengan dari luar negeri, jajanan camilan la tiao, dibuang saja, jangan dimakan, bila dimakan masih ada risiko terjadi seperti di 7 lokasi KLB keracunan pangan," ungkap Taruna.

Dia juga meminta masyarakat yang sudah membeli dan menyimpan cemilan tersebut agar membuangnya dan tidak mengonsumsinya untuk menghindari risiko. Pihaknya juga menarik 73 produk latiao yang terdaftar di BPOM.

"Jadi tujuan kami itu untuk mengingatkan bagi masyarakat tentu yang sudah menyimpan, segera dibuang, tidak perlu dimakan mengingat ada risikonya. Dari 73 produk yang terdaftar di BPOM, juga kami hold sementara peredarannya," pungkas dia.

Berikut daftar empat jenis la tiao yang ditemukan mengandung bakteri tersebut:

1. C&j Candy Joy Latiao
2. Luvmi Hot Spicy Latiao
3. KK Boy Latiao
5. Lianggui Latiao




(sao/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads