Pemkot Batu beberapa waktu lalu berencana melakukan relokasi gedung SD dan SMP yang kerap jadi langganan bencana tanah gerak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kota Batu. Tapi sampai saat ini relokasi tak kunjung terlaksana.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengaku bahwa sejauh ini Pemkot Batu telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin keamanan siswa di sekolah tersebut. Salah satunya dengan melakukan relokasi sekolah ke tempat yang lebih aman dan terhindar dari bencana tanah gerak.
Ia menambahkan, dalam prosesnya masyarakat sekitar tidak menghendaki sekolah dipindah karena terlalu jauh jaraknya. Oleh karena itu, Pemkot Batu saat ini hanya bisa menunggu apakah masyarakat akhirnya mau atau tidak untuk relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah bahwa itu dampaknya akan sangat membahayakan anak siswa kita. Itu sudah kita lakukan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/7/2024).
"Tapi kalau mereka tidak ingin ya berarti kembali ke masyarakat. Padahal kita sudah menyiapkan tempat relokasi, tanah sudah kita siapkan agar anak-anak kita bisa bersekolah dengan nyaman. Lokasinya juga masih di sekitar Gunungsari gak jauh banget," sambungnya.
Aries menyampaikan bahwa sudah berulang kali datang untuk menemui warga dan membahas terkait relokasi tersebut. Namun, dari warga tidak memberi keputusan secara pasti sehingga rencana relokasi sekolah tak kunjung terlaksana.
"Saya sudah bolak balik kesana, apa lagi yang ditunggu. Kita sudah minta Kepala Desa di wilayah tersebut mendekati masyarakat. Ayo ajak masyarakat dan kita pindahkan. Misal, tahun ini tuntas ya langsung kita bangunkan sekolah tahun depan," tegasnya.
Sebagai informasi, tanah gerak sempat terjadi di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kota Batu beberapa waktu lalu. Bencana tersebut mengakibatkan 10 rumah warga dan 1 bangunan sekolah SD dan SMP retak.
(abq/iwd)