Polda Jawa Timur menggelar apel siaga bencana hidrometeorologi dampak La Nina. Apel ini dilakukan untuk menyiagakan pasukan dalam penanganan bencana saat musim hujan tiba.
Diketahui, BMKG memprediksi, Intensitas curah hujan di Jawa Timur hingga akhir November 2023 bakal meningkat. Bahkan, hal ini akan berlanjut hingga awal 2024.
Dalam prediksinya, BMKG menyebut, dampak dari kenaikan intensitas hujan ini gegara fenomena La Lina. Sehingga, diperkirakan pada puncak hujan di Februari 2024, intensitas hujan meningkat mulai 20% sampai 70%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, sejumlah instansi terkait diminta waspada dan diharap siap menghadapi dampak terburuk. Seperti cuaca ekstrem hingga bencana alam.
Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto mengatakan, pihaknya menggelar apel kesiapsiagaan bencana sengaja lebih awal. Tujuannya tak lain untuk menghadapi cuaca buruk di akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.
"Sengaja kita gelar lebih awal, nanti kita sudah masuk tahapan pemilu, sekaligus kita konsolidasi dan koordinasi untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana kita untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Imam usai Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Selasa (21/11/2023).
Imam menjelaskan, tak hanya kepolisian saja yang disiagakan untuk menanggulangi bencana alam. Namun, juga TNI dan Pemprov Jatim beserta jajarannya.
Menurut Imam, kesiapan hari ini akan berlanjut dengan berkoordinasi dan menetapkan posko. Dalam pelaksanaannya nanti, setiap posko bakal ditempatkan setiap petugas dari masing-masing elemen atau stakeholder terkait untuk memonitor situasi. Mengingat, ada 153 kejadian bencana banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung di Jatim dalam setahun terakhir.
"Berdasarkan data BPS, ada 153 kejadian bencana tanah longsor, banjir, dan puting beliung, ini yang betul-betul kita antisipasi. Tapi, mudah-mudahan dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, kita antisipasi sedini mungkin, sehingga betul-betul bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga kita sudah siap bila terjadi bencana nanti," tuturnya.
Polisi dengan 2 bintang di pundaknya itu menyebut, ada sejumlah daerah rawan bencana yang perlu diwaspadai. Diantaranya kawasan pegunungan dan aliran brantas.
"Nah, daerah rawan ini terutama wilayah yang dekat pegunungan dan sekitar aliran brantas itu yang memang harus kita antisipasi, itu yang beberapa tahun belakangan ini kita antisipasi, terutama angin puting beliung itu di daerah-daerah Jatim bagian barat, kemudian yang mendekati garis pantai," tutupnya.
(hil/iwd)