Fasilitas layanan berkelas internasional dimiliki RS dr Saiful Anwar (RSSA). Hadirnya ruang grand paviliun diharapkan dapat mengurangi masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
Gedung baru grand paviliun memiliki kapasitas 119 tempat tidur resmi dibuka Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Kamis (31/10/2024).
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan hadirnya grand paviliun dengan sistem one stop service menjawab kebutuhan masyarakat terkait layanan kesehatan dengan fasilitas paling baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya rumah sakit umum daerah harus kalah bersaing dengan rumah sakit swasta. Karena belum memiliki fasilitas layanan VVIP.
![]() |
"Kami merasa sangat bahagia, pada akhirnya RSSA mampu bersaing setelah memiliki grand paviliun. Dan ini sekaligus menjawab kebutuhan dari masyarakat," ujar Adhy Karyono kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).
Adhy menjelaskan grand paviliun dimiliki RSSA memberikan layanan one stop service dan didukung peralatan yang cukup canggih dan modern.
Bukan hanya itu, lanjut Adhy, grand paviliun juga ditopang oleh sumber daya manusia yang mumpuni dan profesional.
"Ini juga dalam rangka mengurangi masyarakat kita yang mampu berobat ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia. Sekarang tidak perlu jauh-jauh, cukup di rumah sakit milik Propinsi Jawa Timur yang sudah punya grand paviliun," terangnya.
Adhy menegaskan pihaknya akan mengembangkan fasilitas yang sama di rumah sakit tipe B lainnya. Langkah ini juga sebagai upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Jadi kami mengembangkan setelah RSSA ini berhasil, mengarah ke rumah sakit tipe B yang lain," tegasnya.
Sementara Direktur RSSA dr M Bachtiar menambahkan gedung grand paviliun memiliki 7 lantai. Lantai 1 akan dipergunakan untuk rawat jalan, administrasi dan keuangan, radiologi dan laboratorium.
Sementara lantai di atasnya difungsikan sebagai ruang rawat inap dan lantai paling atas diproyeksikan sebagai ruang operasi dan ICU.
"Ada 7 lantai, lantai 1 untuk rawat jalan dan lantai 2,3, dan 4 untuk rawat inap. Lantai 7 kamar operasi dan ICU," tambahnya.
Bachtiar menyebut SDM grand paviliun sengaja dipilih tenaga medis yang memiliki kompetensi di atas dokter spesialis. Hal itu, dikarenakan grand paviliun hadir untuk memberikan layanan dengan standar internasional.
"Disini yang khas adalah dokter di sini sub spesialis. Jumlahnya ada 202 dokter," sebutnya.
Untuk sementara grand paviliun dapat dimanfaatkan oleh pasien umum atau pasien BPJS Kesehatan yang memang ingin naik kelas.
"Ini untuk pasien umum dan BPJS yang naik kelas dan asuransi," pungkasnya.
(mua/iwd)