Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) menjadi pusat rujukan penanganan striktur uretra atau kondisi penyempitan saluran kencing. Tercatat lebih dari 300 kasus rujukan striktur uretra telah ditangani, dengan tingkat keberhasilan 92 persen.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSSA dr Syaifullah Asmiragani menyatakan bahwa striktur uretra merupakan penyakit yang sangat menyiksa bagi para pria.
Kasus ini juga menjadi PR besar untuk bidang kedokteran di Indonesia, karena dari kasus yang sudah tertangani. Pasien belum dapat dinyatakan sembuh total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kasus striktur uretra yang sudah ditangani, kemudian banyak kambuh lagi. RSSA punya tenaga ahli yang mampu melakukan rekontruksi urologi dengan tingkat keberhasilan 92 persen," ujar Syaifullah kepada wartawan di RSSA Jalan Jaksa Agung Suprapto, Selasa (20/8/2024).
Sementara dokter spesialis urologi dr Paksi Satyagraha Sp.U (K) menambahkan, dari ratusan pasien yang sudah ditangani, sebagian adalah rujukan dari banyak provinsi di luar Jawa Timur.
Dengan posisi itu, kata Paksi, RSSA menjadi pelopor dalam perubahan paradigma tatalaksana striktur uretra yang sebelumnya uretrotomi interna dengan angka keberhasilan yang sangat rendah menjadi rekonstruksi uretra dengan angka keberhasilan yang cukup menjanjikan dengan angka keberhasilan operasi hingga 92 persen.
"Tercatat lebih dari 300 kasus rujukan striktur uretra telah ditangani. Dalam tiga hari ini, kami menangani tiga pasien dengan kondisi sangat kompleks. Mereka rujukan dari wilayah timur Jawa Timur, Jawa Tengah dan sekitar Malang," terang Paksi terpisah.
Sebelumnya, RSSA juga menggelar workshop yang dilakukan selama 2 hari, untuk mengerjakan kasus-kasus rujukan striktur uretra yang sangat kompleks.
Bahkan kasus tersebut sangat jarang dikerjakan di rumah sakit di Indonesia karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan membutuhkan kerjasama tim yang baik.
Paksi menambahkan, ketiga pasien tersebut sudah menjalani puluhan kali operasi, karena kasus yang dialami terus menerus kambuh, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup penderita.
Striktur uretra merupakan salah satu kasus terbanyak yang dilayani di bidang trauma
dan rekonstruksi urogenital
Beruntung RSSA, saat ini mendatangkan pakar rekonstruksi urologi dunia yakni dr Pankaj M Joshi dari Kulkarni Urology Institute India dapat menangani kasus tersebut dengan baik.
"Striktur uretra apabila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berulang atau ambuh. Seperti dialami oleh tiga pasien yang tiga hari ini kita tangani, mereka sudah hampir 30 kali menjalani operasi. Dalam penanganan kami dibantu dokter Joshi pakar rekoktruksi urologi dari India," terangnya.
Paksi menambahkan, dari keseluruhan pasien mengalami striktur urologi mendapatkan pelayanan medis yang dicover oleh BPJS Kesehatan.
"Banyak pasien yang kita tangani menggunakan BPJS kesehatan," pungkasnya.
(abq/iwd)