.webp)
KRI Bima Suci adalah kapal layar latih yang dimiliki TNI Angkatan Laut (TNI AL) Indonesia. Kapal yang bermarkas di Surabaya ini memiliki fungsi utama sebagai sarana pendidikan bagi para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL).
Kapal ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung di laut, yang sangat penting dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan navigasi bagi para calon perwira TNI AL. Bermarkas di Komando Armada II, Dermaga Ujung, Kota Surabaya, seperti apa sejarah dan filosofi kapal megah ini?
KRI Bima Suci
KRI Bima Suci resmi diluncurkan pada 12 September 2017, sebagai pengganti kapal legendaris KRI Dewaruci, yang telah melayani TNI AL sejak tahun 1953. Proses pembuatannya dilakukan di galangan kapal Freire, Kota Vigo, Spanyol, dengan nama proyek NB705 selama kurang lebih 22 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 25 Oktober 2019, KRI Bima Suci secara resmi beroperasi dan memulai pelayarannya sebagai kapal latih bagi taruna AAL. Kapal ini menggantikan peran KRI Dewaruci dengan berbagai peningkatan, terutama dari segi ukuran dan fasilitas.
1. Filosofi Nama Bima Suci
Dilansir jurnal Sekolah Staf dan Komando TNI AL berjudul Peran Kapal Layar Latih KRI Bima Suci dalam Mengembangkan Budaya Maritim, yang ditulis Indra J Purnomo dan Sugeng Hariyanto, nama Bima Suci berasal dari kisah perjalanan spiritual Bima saat mencari Tirta Amerta atau air kehidupan hingga bertemu Dewaruci.
Kisah salah satu tokoh Pandawa memperoleh kebijaksanaan sejati inilah, yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi TNI AL untuk menamakan kapal latih terbaru para taruna AAL dan pemuda Indonesia ini dengan nama KRI Bima Suci.
Nama ini memiliki filosofi yang menggambarkan harapan bahwa taruna yang dilatih di atas KRI Bima Suci akan memiliki semangat juang dan etos keilmuan yang tinggi, seperti sosok Bima dalam pewayangan.
2. Fungsi Utama
Melansir laman Kementerian Pertahanan, fungsi pokok kapal layar latih ini adalah sebagai sarana pelatihan dan praktik navigasi, navigasi astronomi, dan bahari bagi Taruna Akademi Angkatan Laut. Kapal yang dirancang untuk berlayar ke seluruh belahan dunia ini didesain Oliver Design Spanyol.
KRI Bima Suci berfungsi untuk melatih para taruna dalam berbagai aspek navigasi dan manajemen kapal layar. Kapal ini menyediakan pelatihan yang meliputi navigasi tradisional menggunakan bintang, serta navigasi modern dengan bantuan GPS dan teknologi canggih.
Selain itu, taruna juga diajarkan bagaimana mengelola kapal layar, memilih arah angin yang tepat, dan strategi navigasi yang efektif dalam berbagai kondisi cuaca. Pelatihan ini sangat penting untuk mempersiapkan taruna menghadapi tantangan di laut lepas.
KRI Bima Suci juga melakukan kunjungan ke negara-negara sahabat sebagai bagian dari diplomasi muhibah. Melalui program open ship atau publikasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL, kapal ini membuka pintu bagi masyarakat setempat di setiap pelabuhan untuk berinteraksi dengan kru kapal, sambil mempromosikan kebudayaan Indonesia.
Sejak peluncurannya, KRI Bima Suci telah menjalankan berbagai misi pelatihan dan diplomasi internasional. Pada pelayaran perdananya dari Spanyol ke Indonesia pada tahun 2017, kapal ini digunakan sebagai sarana pelatihan taruna dalam misi Kartika Jala Krida.
Kapal ini juga terus melakukan misi serupa setiap tahunnya hingga tahun 2024 ini yang telah berlayar selama 84 hari mengarungi lautan. Kapal ini kerap berlayar ke berbagai negara untuk memperkuat hubungan diplomatik, sembari memberikan pelatihan praktis bagi para taruna.
3. Spesifikasi KRI Bima Suci
Dirangkum jurnal Akademi Angkatan Laut Surabaya berjudul Optimalisasi Tata Kelola Gudang Sucad KRI Bima Suci-945 Guna Meningkatkan Tertib Administrasi dalam Rangka Mendukung Kesiapan KRI Berlayar, yang ditulis Andre Suryo Pratamadika dan Sermatutar, KRI Bima Suci adalah kapal latih tiang tinggi.
KRI Bima Suci bertipe Barque dengan kapasitas 170 awak termasuk taruna, kru, dan pelatih. KRI Bima Suci memiliki navigasi pelayaran dan simulator navigasi dengan teknologi terbaru sesuai standar Organisasi Maritim Internasional dan Maritime Pollution, sehingga ramah lingkungan.
Sementara spesifikasinya, KRI Bima Suci hampir dua kali lebih besar daripada KRI Dewaruci yang bertipe Barquentine. Pasalnya, kapal ini memiliki ukuran panjang 111,20 meter, lebar 13,65 meter, dan berat 2.345 ton.
KRI Bima Suci memiliki kedalaman draft 5,95 meter, tinggi tiang utama 52 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas. Kapal kelas Bark (Barque) tiga tiang itu memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi.
Kapal bertipe Berque tiga tiang ini memiliki lima dek, dengan ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. Kecepatan jelajah 10 knot, kecepatan dengan layer 15 knot, dan kecepatan dengan mesin 12,2 knot.
Keistimewaan kapal ini terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, alat komunikasi, dan data digital. KRI Bima Suci dilengkapi berbagai fasilitas modern.
Seperti ruang kelas dengan sistem multimedia, ruang kesehatan, ruang resepsi, dan ruang VIP/VVIP untuk menjamu tamu penting. Di dalam KRI Bima Suci, taruna dan taruni memiliki ruang tidur terpisah yang dilengkapi kasur bertingkat dan lemari penyimpanan.
KRI Bima Suci tidak hanya menjadi kapal latih modern bagi para taruna AAL, tetapi juga simbol kebanggaan dan semangat juang TNI AL Indonesia. Dengan segala peningkatan dan fasilitas canggih yang dimilikinya, kapal ini mampu mempersiapkan generasi perwira muda TNI AL untuk menghadapi tantangan dunia maritim global.
Melalui misi pelatihan dan diplomasi yang diembannya, KRI Bima Suci terus memperkuat hubungan internasional Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya tanah air kepada dunia.
(ihc/irb)
