TNI Angkatan Laut Indonesia pada tahun 2023, meraih peringkat keempat dalam daftar angkatan laut terkuat di dunia. Salah satu indikatornya adalah jumlah armada kapal. Per Juli 2023, TNI AL tercatat memiliki 243 armada, yang diberi awalan KRI (kapal perang Republik Indonesia) dan KAL (kapal angkatan laut).
Salah satu kapal legendaris yang berpangkalan di Kota Surabaya, Jawa Timur adalah KRI Dewaruci. Seperti apa penampakannya? Sudah sejauh mana berlayar, dan bagaimana kondisi terbarunya. Simak profil KRI Dewaruci berikut ini.
![]() |
Sejarah KRI Dewaruci
Kapal ini pertama kali dibangun di galangan kapal H.C. StΓΌlcken & Sohn, Hamburg, Jerman Barat dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober 1953. Tahun ini, KRI Dewaruci memasuki usia 71 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Nama Dewaruci diambil dari mitologi Jawa, yaitu nama dewa yang kisahnya menggambarkan kepatuhan murid kepada guru, kemandirian bertindak, dan perjuangan menemukan jati diri.
KRI Dewaruci sering terlibat dalam latihan pelayaran jarak jauh, termasuk ekspedisi keliling dunia, dengan tujuan utama membangun karakter, kemampuan kepemimpinan, serta kecakapan pelayaran bagi para taruna AAL. Tercatat sudah dua kali KRI Dewaruci berlayar mengelilingi dunia, yakni tahun 1964 dan 2012.
Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Rhony Lutviadhi mengungkapkan, KRI Dewaruci berpangkalan di Surabaya. Namun, hingga 13 September 2024, posisi KRI Dewaruci masih berada di Jakarta setelah ikut berpartisipasi dalam peringatan HUT TNI AL, dan saat ini dalam persiapan pelaksanaan HUT TNI.
Spesifikasi KRI Dewaruci
KRI Dewaruci memiliki panjang sekitar 58,3 meter, dengan lebar lambung 9,5 meter, dan bobot 847 ton. Memiliki tiga tiang utama, yakni Bima, Arjuna, Yudistira dan dilengkapi 16 layar dengan luas 1.091 meter. Kecepatan mesin maksimal 10,5 knot, kecepatan layar maksimal 9 knot.
![]() |
Kapal ini mampu menampung ratusan awak kapal. Contohnya saat pelayaran berkeliling dunia pertama pada tahun 1964, KRI Dewaruci membawa 78 orang taruna dan 32 anak buah kapal. Sedangkan, pelayaran kedua dilakukan pada tahun 2012, kapal ini membawa 48 orang taruna dan 77 anak buah kapal dengan total 125 orang.
Aktivitas KRI Dewaruci
KRI Dewaruci adalah salah satu kapal paling ikonik yang dimiliki TNI AL. Sebagai kapal latih, KRI Dewaruci berfungsi untuk melatih taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam navigasi laut, kepemimpinan, serta pengembangan fisik, mental, dan karakter.
Namun, perannya jauh lebih besar dari sekadar sebagai sarana latihan. KRI Dewaruci telah menjadi duta samudera dan maritim Indonesia selama puluhan tahun dan kerap kali berlayar ke berbagai penjuru dunia untuk memperkenalkan budaya maritim bangsa.
Setiap tahunnya, kadet AAL berlayar dengan KRI Dewaruci ke berbagai belahan dunia dengan tujuan utama latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida. Pada pelayaran keliling dunia KRI Dewaruci 2012, kapal ini berlayar selama 277 hari, berlabuh ke 23 pelabuhan di 13 negara.
Kapal ini juga memiliki marching band sendiri. Marching band KRI Dewaruci adalah marching band taruna Akademi Angkatan Laut yang biasa terkenal dengan nama Gita Jala Taruna.
![]() |
Penghargaan KRI Dewaruci
Beberapa penghargaan telah diraih KRI Dewaruci baik dalam skala nasional maupun internasional, salah satunya CUtty Shark Trophy. Rhony menjelaskan, Cutty Shark Trophy adalah salah satu prestasi yang diraih KRI Dewaruci pada tahun 1998 di Australia.
![]() |
Penghargaan lain yang pernah diterima KRI Dewaruci,yakni Second Place pada Tall Ship Challenge Atlantic Coast di Amerika tahun 2012, lalu penghargaan Crew parade "Most Entertaining" pada The Tall Ship Race 2005 di Eropa.
![]() |
KRI Dewaruci Sebagai Cagar Budaya
KRI Dewaruci saat ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional dan telah melewati tahap verifikasi dari Tim Cagar Budaya Nasional. Menurut Rhony, penyematan status cagar budaya membuat KRI Dewaruci lebih mudah diakses masyarakat luas sebagai wisata edukasi.
TNI AL pun menyambut baik penetapan KRI Dewaruci sebagai cagar budaya peringkat nasional. Penetapan sebagai cagar budaya nasional menjadi salah satu apresiasi yang berharga bagi TNI AL.
Saat ini, KRI Dewaruci masih Aktif berlayar mengarungi lautan dan samudera. Bulan Juli 2024, KRI Dewaruci bertugas dalam Pelayaran Muhibah Jalur rempah 2024 dengan rute: Jakarta-Belitung Timur-Dumai-Sabang-Malaka (Malaysia)-Tanjung Uban-Jakarta.
Pelayaran ini terlaksana atas kerja sama yang baik antara TNI AL dan Kemendikbudristek. Pelayaran ini untuk menelusuri titik titik jalur rempah nusantara yang melibatkan pemuda-pemudi, peneliti, penggiat sosial, dan media sosial untuk selanjutnya diajukan ke UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
![]() |
(ihc/irb)