Sosok Farida Hidayati marak diperbincangkan usai performanya dalam debat perdana Pilbup Bojonegoro pada 19 Oktober 2024. Pada acara tersebut, Farida yang seharusnya menyampaikan visi misi berubah haluan dan melakukan protes atas tindakan KPU yang menurutnya melanggar aturan.
Format debat yang hanya melibatkan calon wakil bupati mendapat protes dari Farida dan pasangannya Teguh. Mereka merasa bahwa seharusnya calon bupati dan wakil bupati tampil sebagai satu kesatuan, sesuai dengan ketentuan yang ada.
Lalu siapa sebenarnya sosok Farida Hidayati? Seperti apa rekam jejaknya? Simak selengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Farida Hidayati
Farida Hidayati adalah seorang perempuan yang lahir di Tuban, Jawa Timur, pada 10 Juni 1984. Ia kini menjadi sosok yang semakin dikenal di Kabupaten Bojonegoro.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman organisasi yang luas, ia telah menjadi figur penting dalam berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, dan kenotariatan.
Latar Belakang Pendidikan
Sejak kecil, Farida Hidayati telah ditempa dengan pendidikan agama yang kuat. Ia mengawali pendidikannya di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, di mana ia menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) selama tiga tahun.
Pendidikan agama menjadi dasar utama yang ditekankan oleh orang tuanya. Setelah lulus dari pesantren, Farida melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro. Usai menyelesaikan pendidikan di MAN 1 Bojonegoro, Farida memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Jakarta, tepatnya di Universitas Trisakti.
Di universitas swasta yang prestisius ini, Farida mengambil jurusan hukum dan berhasil meraih gelar sarjana hukum. Tidak berhenti di situ, Farida kembali melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia menempuh program Magister Kenotariatan di Universitas Airlangga, Surabaya. Saat ini, Farida sedang menjalani program doktoral (S3) di Universitas Brawijaya, Malang.
Karier di Dunia Politik dan Kenotariatan
Selain memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, Farida Hidayati juga terjun ke dunia politik dan kenotariatan. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban. Dalam karier politiknya, Farida mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan berhasil terpilih untuk duduk di kursi DPR RI.
Namun, untuk kontestasi Pilkada 2024, ia memutuskan untuk bertanding di bawah bendera PDI Perjuangan dan Partai Perindo, bersama dengan pasangannya Teguh, sebagai calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro.
Farida juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia merupakan pengurus DPC PKB Bojonegoro, DPW PKB Jawa Timur, DPP Perempuan Bangsa, dan PP Muslimat NU. Di Bojonegoro, Farida juga menjabat sebagai Ketua Forum PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kabupaten Bojonegoro sejak tahun 2020.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro pada periode 2019-2024. Di bidang profesi, Farida juga merupakan anggota Ikatan Notaris Indonesia Cabang Bojonegoro dan membuka praktik notaris di kota tersebut.
Kiprah di Organisasi dan Masyarakat
Farida Hidayati tidak hanya aktif di dunia politik dan kenotariatan, tetapi juga berkiprah dalam berbagai organisasi sosial keagamaan. Ia adalah pengurus di PP Muslimat NU, sebuah organisasi perempuan di bawah Nahdlatul Ulama yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kegiatan sosial keagamaan.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Forum PAUD Bojonegoro, Farida terus berkontribusi terhadap pendidikan anak usia dini di wilayah tersebut, dengan membuka ruang diskusi bersama masyarakat mengenai berbagai isu penting, baik yang berkaitan dengan pendidikan maupun kemajuan Bojonegoro.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang luas, baik di dunia politik, organisasi, maupun profesi, Farida Hidayati muncul sebagai salah satu calon pemimpin yang berpotensi membawa perubahan positif bagi Bojonegoro. Kepemimpinannya bersama Teguh diharapkan mampu meningkatkan optimisme masyarakat Bojonegoro untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah.
Sebagai seorang politikus perempuan yang juga aktif di berbagai organisasi keagamaan, Farida tidak hanya menawarkan visi pembangunan, tetapi juga sentuhan personal yang peduli terhadap pendidikan, kesejahteraan, dan pemberdayaan perempuan.
Sosoknya sebagai pemimpin yang berakar kuat dalam nilai-nilai agama, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, menjadikannya figur yang diharapkan mampu memberikan perubahan signifikan bagi Bojonegoro ke depannya.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/fat)