Presiden terpiih Prabowo Subianto telah memanggil para calon menteri kabinet periode 2024-2029 pada Senin (14/10/2024). Pemanggilan tersebut dilakukan di rumahnya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dilansir dari detikFinance, tampak wajah sejumlah menteri di bidang ekonomi era Jokowi yang dipanggil Prabowo. Seperti Mendag Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Kemudian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemanggilan beberapa menteri tersebut menjadi sinyal kuat bahwa mereka akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran. Meski, belum dapat dipastikan posisi menteri apa yang akan ditempatinya.
Apabila nama-nama tersebut masih menempati posisi di bidang ekonomi, Pengamat ekonomi Universitas Airlangga Gigih Prihantono menilai, tidak akan ada perubahan yang berarti dalam perekonomian nasional Indonesia.
"Kalau saya melihat dengan komposisi yang sekarang kayaknya nggak ada banyak perubahan berarti. Saya pikir bahkan mungkin akan lebih sentralistik (kebijakan ekonominya)," ujar Gigih saat dihubungi detikJatim, Kamis (17/10/2024).
Bahkan, Gigih mengatakan, dengan kepemimpinan dan tim yang dibentuk Prabowo, pertumbuhan ekonomi 8% seperti yang dicita-citakan tampaknya sulit tercapai.
"Nah kalau sentralistik ini cita-cita pertumbuhan 8% akan sangat berat sekali dan akan sangat kaku proses perkembangan birokrasinya," katanya.
Gigih juga menilai, jika kebijakan ekonomi sentralistik benar-benar diterapkan di Indonesia, maka hal itu berpotensi menjadi masalah.
"Karena kalau sekarang kan kita mengalami posisi deflasi, sehingga seharusnya lebih banyak ruang fiskal, lebih banyak aspek desentralisasi fiskal yang perlu ditingkatkan untuk bisa meningkatkan ekonomi di daerah-daerah," tuturnya.
Namun, itu hanya analisa awal, Gigih menyebut, arah pertumbuhan ekonomi di Indonesia mungkin akan terlihat usai Prabowo-Gibran resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029.
"Nanti kita bisa lihat ketika 2 atau 3 bulan setelah beliau menjabat," pungkas Gigih.
(hil/iwd)