Ponorogo Wakili Indonesia di UNESCO Creative Cities Network 2025

Ponorogo Wakili Indonesia di UNESCO Creative Cities Network 2025

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 17 Okt 2024 16:40 WIB
ponorogo lolos wakili Indonesia di UNESCO Creative Cities Network 2025
Ponorogo lolos wakili Indonesia di UCCN/Foto: Istimewa (Dok Disbudparpora)
Ponorogo -

Warga Ponorogo akhirnya bisa bernafas lega. Setelah perjuangan panjang, akhirnya Ponorogo masuk dua besar mewakili Indonesia diajang UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025.

Sebelumnya, Ponorogo bersaing dengan 5 kabupaten/kota lain yakni Bantul, Tangerang, Buleleng, Malang dan Makassar. Akhirnya, Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang berhasil mewakili Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO.

"Ponorogo diumumkan sebagai nominasi yang diusung oleh Republik Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin lalu," tutur Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Judha Slamet Sarwo Edi kepada wartawan, Kamis (17/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judha menambahkan penilaian kali ini tentu tidak kalah ketat. Lantaran, penilaian dari dossier formulir yang harus dijawab secara detail dan singkat karena dibatasi oleh jumlah words pada aplikasi UNESCO Creative Cities Network (UCCN), pemaparan, tanya jawab, wawancara terhadap perwakilan enam kabupaten/kota yang menjadi nominasi.

"Meraih impian Ponorogo menjadi UCCN ini telah menempuh jalan panjang dan halang rintang yang tentunya tak mudah dilakukan," terang Judha.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, tahun 2023 Ponorogo hanya masuk menjadi 6 besar. Tersisihkan dari Surakarta dan Depok. Pasalnya, sektor unggulan craft and folk art adalah Kota Surakarta.

Kegagalan itu, menjadi cambuk penyemangat. Agar Ponorogo mempersiapkan diri dengan baik untuk mengejar masuk ke UCCN.

"Kami harus bangkit dan dalam setahun mempersiapkan diri. Setelah dinyatakan lolos, kami mendapatkan arahan dan evaluasi untuk persiapan yg harus kita lakukan karena telah ditetapkan secara sah diusung Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Parekraf untuk melaju ke UCCN," tambahnya.

Ini penting, lanjut Judha, karena dengan masuk UCCN bisa menyokong Reog Ponorogo agar segera ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Ponorogo mewakili Indonesia di UCCN dengan sektor unggulannya kategori Craft dan Folk Art yang berbasis pada Seni Pertunjukan Reog Ponorogo.

Judha mengaku Ponorogo ditetapkan sebagai nominasi yang diusulkan Indonesia di UCCN merupakan capaian yang luar biasa. Setelah sebelumnya, mengusung Reog Ponorogo diusulkan agar segera ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia ICH UNESCO sudah berhasil tinggal menunggu sidang di Paraguay 2-7 Desember 2024.

"Ponorogo akan menjadi kota kreatif kota budaya kota wisata kedepannya. Juga telah dicanangkan pada RPJPD 2024-2045 Ponorogo merupakan episentrum pengembangan kebudayaan. Selain kategori craft and folk art juga didukung oleh sektor unggulan lainnya yaitu Craft, Kriya, Fesyen, Media, Kuliner makanan khas atau gastronomi," ungkap Judha.

Juga menjadi inovasi semua elemen masyarakat Ponorogo, apapun yang dilakukan cenderung akan menghasilkan produk kreatif dan bisa membangun jejaringnya serta akan menjadi nilai tambah karena orang-orangnya kreatif. Manfaatnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ponorogo yang didukung dengan potensi Peonorogo sebagai kota religi, kota wisata, kota budaya dengan aset seni budaya.

"Harapannya setelah ditetapkan sebagai UCCN akan menjadi jejaring sesama kota kreatif dunia, sharing kerjasama antar negara sesama kota kreatif sedunia. Ponorogo akan mendapatkan spirit dan inspirasi kreatif dari kota lain sesama jejaring kota kreatif dunia yang akan diadopsi oleh masyarakat Ponorogo untuk berkreatif," pungkasnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads