Kasus dugaan keracunan massal di Trenggalek yang menewaskan salah satu warga menjadi perhatian serius anggota DPR RI, Novita Hardini. Pihaknya berharap setiap kegiatan yang melibatkan massa harus ada jaminan keamanan pangan.
Novita mengaku prihatin dengan kejadian yang mengakibatkan 98 orang mengalami dugaan keracunan dan satu orang meninggal dunia. Terkait kejadian itu pihaknya menerjunkan tim bersama PKK Trenggalek melakukan kunjungan langsung ke rumah duka.
"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu warga," kata Novita Hardini, Rabu (16/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan keracunan massal itu menurutnya menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. Guna meminimalisir kejadian serupa, pihaknya berharap setiap kegiatan masyarakat yang melibatkan massa dalam jumlah banyak harus ada jaminan terkait keamanan pangan.
"Ke depan, masyarakat dan seluruh pihak harus lebih waspada dan menerapkan prosedur yang tepat saat menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan keramaian. Terutama saat ada pembagian makanan, panitia harus bertanggung jawab memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan," ujarnya.
Jaminan keamanan pangan itu dinilai penting mengingat telah terjadi kasus dugaan keracunan makanan dengan telah mengakibatkan fatalitas hingga meninggal dunia.
"Kami tidak ingin kasus semacam ini terjadi lagi. Kegiatan apapun apakah pengajian, selawatan atau apapun itu, harus ada yang bertanggung jawab untuk makanannya," jelasnya.
Tak hanya sebatas panitia, keterlibatan pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk melakukan upaya pendampingan hingga sosialisasi tentang keamanan pangan kepada masyarakat maupun UMKM yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman.
"Ini menjadi catatan penting bagi pelaku usaha katering agar lebih disiplin untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan yang dijual," imbuhnya.
Sebelumnya, 98 warga yang mengikuti kegiatan pengajian dan salawat di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek mengalami keracunan massal pada Rabu (9/10) malam. Delapan orang dilarikan ke RS untuk mendapatkan penanganan medis, namun satu di antaranya meninggal.
(dpe/iwd)