Viral Siswi SD di Probolinggo Jadi Korban Perundungan, Begini Faktanya

Viral Siswi SD di Probolinggo Jadi Korban Perundungan, Begini Faktanya

M Rofiq - detikJatim
Kamis, 17 Okt 2024 05:30 WIB
Neglected lonely child against the white wall.  Little girl crying in the corner. Violence concept.
Foto: iStock
Probolinggo -

Sebuah foto yang menampilkan seorang siswi SD di Kabupaten Probolinggo wajahnya dipenuhi luka lebam viral di media sosial. Dalam narasinya, wajah anak itu penuh lebam karena jadi korban perundungan atau bullying .

Mendapat informasi tersebut, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo kemudian turun tangan menyelidikinya.

Hasilnya diketahui, siswi SD tersebut berinisial INS asal Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, polisi selanjutnya mendatangi rumah siswi pada Rabu (16/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil pemeriksaan keluarga, sang siswi ternyata anak berkebutuhan khusus. Sedangkan luka lebam di wajahnya bukan karena korban perundungan.

"Dari keterangan ibunya, INS anak berkebutuhan khusus gangguan komunikasi dan temperamen yang labil. Sejak kelas 3 SD, INS sering menyakiti dirinya sendiri ketika emosinya tidak stabil," kata Vita, Rabu (16/10/2024).

ADVERTISEMENT

Masih kata Vita, siswi tersebut kerap membenturkan wajah dan kepalanya saat sedang marah. Karena hal ini, wajah siswa tersebut mengalami luka-luka lebam.

Sayangnya, lanjut Vita, foto-foto siswa tersebut kemudian disebar oleh orang tak bertanggung jawab dan diberi keterangan korban penganiayaan atau perundungan. Tak jarang, warganet yang melihat foto tersebut geram.

"Foto lebam diwajah INS viral di media sosial dan menimbulkan keresahan warganet yang dikira korban perundungan," tutur Vita.

Vita lantas mengimbau agar orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus agar lebih memberikan perhatian lebih. Ini agar tak terulang kasus serupa.

"Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pendampingan terhadap anak berkebutuhan khusus supaya mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung, tanpa harus menjadi sorotan negatif di masyarakat," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads