Sederet Fakta Miris 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang

Sederet Fakta Miris 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 16 Okt 2024 11:04 WIB
Warga Malang tunjukkan foto kucing yang mati mendadak
Ketua RT menunjukkan foto kucingnya yang mati (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Kasus kematian massal kucing kembali terjadi di Kota Malang. Sebanyak 16 kucing ditemukan mati dalam kurun kurang dari satu minggu.

Kematian massal kucing itu terjadi di Jalan Maninjau Barat blok B-1 RT 1-4, RW 8 Kelurahan Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang. Para pemilik mengaku kehilangan kucing-kucing mereka.

Berikut Sederet Fakta Miris 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang:

1. Penjelasan Ketua RT

Ketua RT 3 Bambang mengatakan, kucing milik sang anak juga ditemukan mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang benar ada kucing mati massal di sini. Kucing anak saya satu warna hitam namanya Kiko juga ikut mati, kasihan sekali ngelihatnya itu mulut keluar busa dan kejang-kejang," ujar ketika ditemui wartawan, Selasa (5/10/2024).

2. Awal Mula Kejadian

Bambang mengatakan kejadian bermula saat dia pulang salat subuh di masjid dekat rumahnya pada Sabtu (5/10) pagi. Saat akan masuk rumah, kucingnya yang berada di luar ikut masuk ke dalam.

ADVERTISEMENT

"Biasanya kucing saya ini ngikut kalau saya ke masjid sampai pulang juga. Nah pas itu, tiba-tiba datang pas saya mau masuk rumah sambil melet-melet, saya kira kehausan aja gitu, tapi gak lama kejang-kejang dan mati," kata dia.

3. Kematian Kucing Mencurigakan

Kematian kucingnya ini, dinilai Bambang sangat mencurigakan. Sebab, sebelum kejadian, kondisi kucingnya dalam keadaan sehat. Belum lagi pada hari yang sama, ada beberapa kucing milik warga sekitar juga mati.

"Jadi habis menguburkan kucing, saya datang ke acara tahlil tapi terlambat. Karena terlambat itu saya bilang ke salah satu warga disamping saya kalau kucing saya mati, eh ternyata dia cerita ada warga juga yang mengubur 6 kucing sekaligus di hari itu," terang Bambang.

"Saya juga dengar ada kucingnya Dedi itu dulu beli Rp 1 juta dan ikutan mati kemarin. Sepertinya itu kucing persia," sambungnya.

Kucing diduga diracun hingga polisi selidiki, baca di halaman selanjutnya!

4. Pengakuan Pemilik Kucing

Sementara itu, Kiki, warga yang kucingnya ikut mati menambahkan, kematian kucing di Jalan Maninjau Barat blok B-1 itu berlangsung selama enam hari sejak Sabtu (5/10) hingga Kamis (10/10).

"Pertama kali saya tahu itu kucing saya yang kecil mati hari Sabtu, terus nggak lama nemu lagi kucing saya yang gede mati juga. Pada saat itu (Sabtu) ternyata ada kucing tetangga mati juga, jadi saya tahunya pagi ada 4 kucing mati," terang Kiki.

"Awalnya saya kira virus karena nyebarnya cepat. Cuma hari Senin saya nemu lagi kucing saya mati, dari situ saya merasa aneh. Ternyata, kematian kucing terus terjadi sampai hari Kamis. Hari kamis itu kejadian viral di media sosial dan tidak ada lagi kucing mati," sambungnya.

5. Ada 16 Kucing Mati dalam 6 Hari

Berdasarkan hasil perhitungan Kiki bersama beberapa warga lain, total ada sekitar 16 kucing yang mati selama kurun waktu enam hari. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya adalah kucing milik Kiki.

"Saya selama ini cuma ngasih makan kucing liar yang kadang datang ke rumah. Jadi ada yang datang dan pergi gitu. Cuma yang mati itu yang sering ke sini dan sisanya sekarang di rumah tinggal 3 dewasa dan 2 masih kecil," ungkapnya.

6. Diduga Diracun

Baik Bambang dan Kiki menduga kucing-kucing itu mati karena diracun dengan melihat ciri-ciri kucingnya mati dan bersamaan. Apalagi setelah kejadian dirinya sempat bertanya kepada warga sekitar dan semua mengatakan bahwa tidak ada yang menggunakan racun apapun.

Kiki juga sempat menanyakan kepada dokter hewan terkait penyebab kematian kucing massal ini. Berbekal video yang diambil saat kucing kejang dan mengeluarkan busa, dikatakan dokter bahwa kucing mati karena keracunan.

"Saya sempat tanya kan ke dokter hewan yang ada di daerah Maninjau, saya kirim video gitu, kira-kira kenapa ya kalau kucing tanda-tanda seperti itu matinya kenapa. Itu disebut katanya memang keracunan gitu," ungkapnya.

Selain itu, yang semakin membuat Kiki heran, kematian kucing hanya terjadi di lokasi tertentu. Sedangkan di beberapa lokasi lain, kucing dalam kondisi baik-baik saja.

"Ya saya sih berharapnya udah cukup sampai di sini aja gitu. Kalau misalnya memang ada oknum-oknum yang nggak suka sama kucing itu, saya harap jangan lah kayak gitu lagi," tuturnya.

"Kita bisa cari solusi yang lebih ramah lah untuk mereka gitu kan. Ya memang sih mungkin bisa menyebabkan banyak masalah ya dengan adanya kucing itu. Tapi saya rasa kok jahat banget gitu kalau sampai ngeracun gitu kan," imbuhnya.

7. Polisi Telusuri Kematian Massal Kucing

Kepolisian menindaklanjuti persoalan 16 kucing mati massal itu. Bhabinkamtibmas datang bersama Dispangtan Kota Malang dan pihak kelurahan untuk mencari tau penyebab kematian belasan kucing tersebut.

Kapolsek Kedungkandang AKP Effendi Budi Wibowo mengatakan bahwa setelah kabar terkait belasan kucing mati dalam kurun waktu 6 hari, pihaknya menugaskan Bhabinkamtibmas setempat datang ke lokasi. Kedatangan petugas kepolisian itu ditemani oleh pihak Dispangtan Kota Malang dan kelurahan.

"Bhabinkamtibmas sudah ke sana bersama dengan petugas dari bidang peternakan dan kesehatan hewan Dispangtan Kota Malang. Petugas datang kesana untuk melakukan peninjauan dan menggali informasi lebih lanjut," ujar Effendi.

Effendi menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menggali informasi lebih lanjut dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait guna mencari tahu penyebab kematian belasan kucing tersebut. Sebab, dugaan awal dari keterangan warga sekitar, kucing-kucing ini mati mendadak karena diracun.

"Kalau soal diracun atau tidak itu menunggu hasil dari pihak dinas yang mengetahui. Sekarang masih dikoordinasikan dan masih nunggu belum ada hasil," terang Effendi.

Halaman 2 dari 2
(irb/hil)


Hide Ads