Kondisi 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang: Tubuh Kaku-Mulut Berbusa

Kondisi 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang: Tubuh Kaku-Mulut Berbusa

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 15 Okt 2024 10:50 WIB
Warga Malang tunjukkan foto kucing yang mati mendadak
Warga Malang tunjukkan foto kucing yang mati mendadak (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Sebanyak 16 kucing ditemukan mati mendadak di Jalan Maninjau Barat blok B-1 RT 1-4, RW 8 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Belasan kucing itu ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan.

Kematian kucing secara massal ini terjadi dalam kurun waktu 6 hari sejak Sabtu (5/10) hingga Kamis (10/10). Kucing yang mati secara mendadak ini sebagian adalah kucing liar dan sisanya adalah kucing peliharaan warga.

Ketua RT 3 Bambang membenarkan insiden kucing mati massal terjadi di lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan, satu di antara kucing yang mati merupakan peliharaan anak Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kucing anak saya bernama Kiko warna hitam itu matinya pada Sabtu (5/10) pagi. Kondisinya itu pas datang melet-melet seperti kehausan, terus gak lama mengeluarkan busa dari mulut, kejang-kejang kemudian mati," ujar Bambang kepada detikJatim, Selasa (15/10/2024).

Kematian kucing ini dinilai Bambang mencurigakan. Sebab, sebelum kejadian, kondisi kucingnya dalam keadaan sehat. Belum lagi di hari yang sama, ada beberapa kucing milik warga sekitar juga mati.

ADVERTISEMENT

"Jadi habis menguburkan kucing, saya datang ke acara tahlil tapi terlambat. Karena terlambat itu saya bilang ke salah satu warga di samping saya kalau kucing saya mati, eh ternyata dia cerita ada warga juga yang mengubur enam kucing sekaligus di hari itu," terangnya.

Melihat ciri-ciri kucingnya mati dan bersamaan, Bambang menduga peliharaannya itu mati karena diracun. Apalagi setelah kejadian, dirinya sempat bertanya kepada warga sekitar dan semua mengatakan bahwa tidak ada yang menggunakan racun apapun.

Hal serupa juga disampaikan, Kiki salah satu warga yang beberapa kucingnya mati saat kejadian. Dia mengatakan, dari perhitungannya bersama warga lain, total ada 16 kucing mati selama kurun waktu 6 hari.

Dari belasan kucing itu, ada 5 di antaranya milik Kiki. Awalnya, dia mengira kucingnya yang mati bersamaan itu karena virus. Namun, setelah beberapa hari, dia merasa kematian kucing di lingkunganya terasa janggal.

"Jadi Sabtu itu pertama ada 2 kucing saya mati, Minggu ada punya tetangga dan saya kira karena virus. Ketika Senin kucing saya mati lagi, itu saya bertanya-tanya kok beruntun dan gak ada tanda-tanda sakit," terangnya.

"Sampai hari Rabu itu di tetangga saya nemu kucing kejang gitu kayak kesakitan dan akhirnya mati. Saya sama warga lain mulai curiga kayaknya ada yang ngeracun soalnya beberapa matinya keluar busa di mulut," sambungnya.

Kiki pun sempat menanyakan kepada dokter hewan terkait penyebab kematian kucing massal ini. Berbekal video yang diambil saat kucing kejang dan mengeluarkan busa, dikatakan dokter bahwa kucing mati karena keracunan.

"Saya sempat tanya kan ke dokter hewan yang ada di daerah Maninjau, saya kirim video gitu, kira-kira kenapa ya kalau kucing tanda-tanda seperti itu matinya kenapa. Itu disebut katanya memang keracunan gitu," ungkapnya.

Selain itu, yang semakin membuat Kiki heran, kematian kucing hanya terjadi di lokasi tertentu. Sedangkan di beberapa lokasi lain, kucing dalam kondisi baik-baik saja.

"Ya saya sih berharapnya udah cukup sampai di sini aja gitu. Kalau misalnya memang ada oknum-oknum yang nggak suka sama kucing itu, saya harap jangan lah kayak gitu lagi," tuturnya.

"Kita bisa cari solusi yang lebih ramah lah untuk mereka gitu kan. Ya memang sih mungkin bisa menyebabkan banyak masalah ya dengan adanya kucing itu. Tapi saya rasa kok jahat banget gitu kalau sampai ngeracun gitu kan," imbuhnya.




(irb/hil)


Hide Ads