Fakta Nyesek Linggra Kartika Terima Kenyataan Balitanya Dicekoki Obat Keras

Fakta Nyesek Linggra Kartika Terima Kenyataan Balitanya Dicekoki Obat Keras

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Selasa, 15 Okt 2024 11:19 WIB
Linggra Kartika, ibu di Surabaya yang anaknya jadi dicekoki obat keras baby sitter
Linggra Kartika (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikJatim)
Surabaya -

Bak tersambar petir, Linggra Kartika tak menyangka anak balitanya drop dan terpaksa dilarikan ke UGD. Ternyata hormon sang anak mengalami gangguan.

Setekah konsultasi dokter keluarga, anaknya mengalami moon face. Kondisi tubuh dan wajahnya membengkak, bukan bertambah besar karena pertumbuhannya baik.

Berikut Sederet Fakta-faktanya:

1. Linggra Kartika Kaget Anaknya Kelainan Hormon gegara Baby Sitter

Ibu mana yang tega melihat anaknya kesakitan hingga menderita. Apalagi, penyakit ini dipicu oleh ulah baby sitter yang telah ia percaya untuk menjaga anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasib pilu ini yang dirasakan seorang ibu di Surabaya, Linggra Kartika.

Linggra tak menyangka baby sitter yang ia percaya, mencekoki anaknya dengan obat-obatan keras selama setahun lebih.

ADVERTISEMENT

2. NB Berdalih Obat Penggemuk Badan

Aksi ini dilakukan baby sitter berinisial NB. Ia berdalih memberi obat penggemuk agar nafsu makan balita berusia 2 tahun tersebut membaik hingga beratnya naik setiap bulan.

Mirisnya, obat yang diberikan adalah deksametason dan pronicy, yang merupakan obat keras/harus dengan resep dokter dan mengandung steroid. Hal ini langsung berdampak pada hormon kortisol dan hormon pertumbuhan anak tersebut.

Linggra menceritakan ulah baby sitter terungkap pada akhir Agustus 2024. Ia mendapat laporan dari ART-nya bahwa ada serbuk yang digerus di gelas anaknya. Serbuk dalam gelas itu ditemukan di laci kamar mandi.

"Ketika dicek itu obat penggemuk badan. Nah, ketika besoknya saya konfirmasi ke susternya, awalnya nggak ngaku dan dia didesak akhirnya dia mengaku sudah memberikan itu selama 1 tahun," kata Linggra ditemui detikJatim di Surabaya, Senin (14/10/2024).

3. Linggra Sebut Berat Badan Anaknya Naik Drastis

Awalnya, Linggra mengaku tak curiga. Sebab, pertumbuhan anaknya baik, meski kenaikan berat badannya cukup drastis.

"Kalau untuk saya sendiri, saya nggak ada curiga, memang badan anak saya mengalami berat badan cukup drastis. Jadi dalam 3 bulan dari 13 kilogram jadi 19 kilogram. Tapi saya nggak curiga, karena di saat bersamaan anak saya menjalani terapi penambah nafsu makan dan lambung karena kalau makan muntah. Saya pikir terapinya berhasil," bebernya.

4. Dokter Sebut Anaknya Tak Bisa Produksi Hormon Kortisol

Saat mengetahui anaknya mengonsumsi obat keras, Linggra langsung konsultasi dengan dokter langganan keluarga. Ia disarankan untuk melakukan cek hormon.

Bak tersambar petir, ternyata hormon sang anak mengalami gangguan. Anaknya juga mengalami moon face, di mana kondisi tubuh dan wajahnya membengkak, bukan bertambah besar karena pertumbuhannya baik.

Bahkan, dokter menyebut tubuh sang anak tak bisa memproduksi hormon kortisol sendiri.

"Memang benar hormonnya sangat rendah, apalagi hormon kortisolnya itu di bawah rata-rata," ungkapnya.

5. Sang Ibu Menyesal Telat Tangani Kondisi Anak

Linggra pun menyesal karena telat menangani kondisi sang anak. Ketika sang anak berhenti mengonsumsi obat tersebut, kondisinya justru drop.

"Saya bisa dibilang cukup telat menangani hal ini karena di hari kesembilan (berhenti konsumsi obat) anak saya drop nggak mau makan, nggak mau minum, dan nggak bisa beraktivitas, saya bawa ke UGD saya jelaskan ke dokter anaknya dan dijelaskan dokter kalau nggak ada hormon kortisol dia nggak bisa beraktivitas. Waktu itu diberi lewat suntikan melalui infus," jelas Linggra.

6. Baby Sitter Dilaporkan ke Polda Jatim

Atas kejadian ini, Linggra pun melaporkan baby sitternya ke Polda Jatim. Laporan ini dibuat pada 30 Agustus 2024. Saat ini, pelaku sudah menjadi tersangka dan ditahan. Linggra berharap tak ada korban lagi dari ulah baby sitter dengan modus dan motif serupa.

"Terima kasih kepada Kapolda Jatim dan Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman. Harapan saya semoga kasus ini bisa menjadi atensi penuh kepolisian dan pemerintah. Karena banyak cerita yang masuk ke saya itu kasusnya sama seperti saya, cuma dia nggak tahu apa yang harus dilakukan dan penangannya gimana. Saya berharap orang tua bisa lebih waspada, dan amit-amit jika menghadapi hal serupa, bisa lebih waspada dan bisa lebih cepat penangannya, tidak terlambat seperti saya," harap Linggra.




(hil/fat)


Hide Ads