Arus lalu lintas di Frontage Jalan Ahmad Yani tersendat. Itu lantaran ribuan driver online dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Tampak petugas kepolisian berjaga di kawasan Bundaran Waru. Selain itu tampak puluhan driver mobil berjalan pelan saat melintas.
"Banyak polisi ada demo ya. Kok saya terjebak dan berhenti di depan Polda Jatim," kata salah satu pengguna jalan, Vino Hartadi saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (10/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku kendaraannya terjebak di tengah-tengah pendemo yang bersiap melakukan aksi di beberapa titik.
"Mandek ngarepe polda (Berhenti di depan Polda Jatim)," tambahnya.
Informasi yang dihimpun beberapa ojol mensweeping teman-temannya yang masih melakukan antar jemput penumpang.
"Iya, banyak yang disweeping, tadi temen-temen di grup sudah banyak yang cerita. Saya di rumah saja, situasinya panas," jelas salah satu driver ojol saat dihubungi detikJatim.
Sementara aksi mengatasnamakan Presidium Koalisi DOBRAK (Driver Online Bubarkan Aplikator Nakal) bertema "Aksi Damai Driver Online Bubarkan Aplikator Nakal Jawa Timur", ini menuntut beberapa hal.
Di antaranya:
1. Menghadirkan Dirjen Kominfo Pusat dan Dirjen Aptika di Surabaya
2. Menghadirkan semua manajemen aplikasi (Gojek, Grab, Shopee, Lalamove, Indriver, Maxim, Aci Online, dsb.) yang beroperasional di Jawa Timur untuk menandatangani perjanjian kesepakatan tunduk dan taat pada SK Gubernur Jatim mengenai tarif transportasi Online
3. Tegakkan SK Gubernur Jawa Timur Disertai Sanksi-sanksinya.
Rencananya gabungan driver roda dua dan roda empat ini akan melakukan aksi terpusat di Kantor Dishub Jatim dan dilanjutkan konvoi ke kantor instansi pemerintah seperti Diskominfo Jatim serta beberapa kantor aplikasi di Surabaya.
(hil/fat)