14 Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang

14 Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang

Angely Rahma - detikJatim
Kamis, 03 Okt 2024 12:05 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi kebakaran. Foto: Edi Wahyono
Surabaya -

Musim kemarau di Indonesia sering kali membawa risiko kebakaran yang lebih tinggi, baik di lingkungan perumahan maupun kawasan hutan. Situasi ini memerlukan perhatian serius mengingat kebakaran dapat menimbulkan dampak yang luas, mulai dari kerusakan lingkungan, ancaman terhadap keselamatan manusia, hingga kerugian ekonomi.

Dilansir dari laman resmi Dinas Kominfo Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat jumlah luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) periode Mei-Juli 2024 mencapai 102,5 hektare.

Sementara itu, data DPKP Kota Surabaya menyebut selama periode Januari-Agustus 2024 dari 1.077 kejadian evakuasi pemadam kebakaran, tiga di antaranya merupakan evakuasi bangunan dan 143 objek alam. Data tersebut menunjukkan pentingnya antisipasi kebakaran serta pemahaman akan langkah dan kesiapsiagaan menghadapinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Mencegah Kebakaran di Rumah

Mencegah kebakaran di rumah harus menjadi prioritas, terutama ketika musim kemarau tiba. Ada beberapa langkah preventif yang bisa diambil untuk mengurangi risiko kebakaran di dalam rumah, di antaranya sebagai berikut.

1. Mematikan dan Mencabut Perangkat Elektronik

Kebiasaan mematikan perangkat elektronik yang tidak digunakan serta mencabut kabel dari stopkontak sangat penting. Ini berlaku tidak hanya untuk perangkat besar seperti televisi dan komputer, tetapi juga perangkat kecil seperti charger ponsel. Langkah ini dapat mencegah korsleting listrik yang sering menjadi penyebab kebakaran.

ADVERTISEMENT

2. Jauhkan Bahan Mudah Terbakar dari Peralatan Dapur

Dapur adalah area yang paling rawan terjadi kebakaran. Bahan-bahan mudah terbakar seperti kain, kertas, atau plastik harus dijauhkan dari sumber api seperti kompor dan oven. Pastikan pula alat pemadam api tersedia di area dapur, sehingga kebakaran kecil dapat diatasi dengan cepat.

3. Selalu Memeriksa Kompor Gas

Kebocoran gas dan penggunaan kompor yang tidak benar sering kali menjadi penyebab kebakaran rumah. Sebelum meninggalkan rumah atau tidur, pastikan kompor sudah benar-benar dimatikan dan tidak ada kebocoran gas.

4. Hindari Merokok di Dalam Rumah

Merokok di dalam rumah, terutama di dekat benda-benda yang mudah terbakar adalah kebiasaan berbahaya. Puntung rokok yang masih menyala bisa dengan mudah memicu kebakaran, terutama jika dibiarkan di tempat yang salah. Jika harus merokok, lakukan di luar rumah dan buang puntung rokok di tempat yang aman.

5. Sediakan Alat Pemadam Api di Rumah

Memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah adalah langkah pencegahan yang sangat penting. APAR bisa menjadi alat penyelamat dalam menangani kebakaran kecil sebelum api menyebar ke seluruh rumah. Pastikan juga bahwa seluruh anggota keluarga memahami cara menggunakannya.

6. Periksa Instalasi Listrik Secara Berkala

Kabel listrik yang rusak atau terkelupas dapat memicu korsleting dan menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik di rumah. Jika menemukan lampu berkedip atau kabel yang tidak normal, segera ganti atau perbaiki untuk mencegah kebakaran.

7. Periksa Rumah Sebelum Bepergian

Saat meninggalkan rumah, pastikan semua peralatan listrik dan api sudah dimatikan. Hal ini akan mengurangi risiko kebakaran saat rumah tidak terawasi.

Tips Mencegah Kebakaran di Hutan

Selain di rumah, kebakaran hutan juga menjadi ancaman besar selama musim kemarau. Vegetasi yang kering dan kondisi cuaca yang panas membuat api mudah menyebar, jika tidak ada langkah-langkah pencegahan yang tepat. Beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan di area hutan meliputi sebagai berikut.

1. Menghindari Pembakaran Sampah di Area Terbuka

Pembakaran sampah, terutama di lahan terbuka atau dekat kawasan hutan, sangat berisiko saat musim kemarau. Jika pembakaran perlu dilakukan, pastikan dilakukan di tempat yang aman dan jauh dari hutan atau vegetasi kering.

2. Menjaga Jarak Pembakaran Sampah

Tempat pembakaran sampah harus berjarak cukup jauh dari bangunan dan kawasan hutan. Idealnya, jarak minimal adalah 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki dari hutan. Jarak yang aman dapat mengurangi risiko api menyebar ke lingkungan sekitar.

3. Tidak Membawa Barang Mudah Terbakar di Alam

Bahan bakar dan bahan kimia berbahaya harus disimpan di tempat yang aman, jauh dari jangkauan api. Barang-barang ini juga sebaiknya tidak dibawa ke area hutan atau area berpotensi kebakaran selama musim kemarau.

4. Membuang Puntung Rokok dengan Benar

Salah satu penyebab kebakaran hutan yang sering terjadi adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan. Pastikan puntung rokok benar-benar padam sebelum dibuang, dan jangan membuangnya di area yang rentan terbakar.

5. Analisis dan Penanganan Titik Rawan Kebakaran

Wilayah yang sering mengalami kebakaran atau berpotensi mengalami kebakaran sebaiknya dilengkapi dengan penampungan air atau peralatan pemadam kebakaran. Hal ini akan memudahkan proses pemadaman saat kebakaran terjadi.

6. Koordinasi dan Konsolidasi Masyarakat

Pemetaan wilayah yang rawan kebakaran serta penyuluhan kepada masyarakat adalah langkah penting dalam meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat yang memahami risiko dan cara mencegah kebakaran akan lebih sigap dalam menghadapi situasi darurat.

7. Penerapan Aturan dan Sanksi Hukum

Pemerintah dan pihak berwenang sebaiknya menerapkan aturan ketat serta sanksi hukum bagi siapa saja yang melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti pembakaran hutan atau lahan secara sembarangan.

Dampak Kebakaran di Musim Kemarau

Kebakaran yang terjadi selama musim kemarau dapat menimbulkan dampak besar, tidak hanya terhadap lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia dan keberlangsungan sumber daya alam. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain sebagai berikut.

1. Kerusakan Ekosistem dan Lingkungan

Kebakaran hutan dapat merusak ekosistem, mengancam keanekaragaman hayati, dan merusak lingkungan secara keseluruhan. Hutan yang terbakar juga kehilangan fungsinya sebagai penyangga kehidupan, baik bagi manusia maupun satwa liar.

2. Ancaman Kesehatan bagi Manusia

Asap kebakaran mengandung partikel berbahaya yang dapat mengancam kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan. Selain itu, polusi udara akibat kebakaran juga dapat menyebar ke area yang jauh dari lokasi kebakaran.

3. Kehilangan Sumber Daya Alam

Kebakaran hutan menyebabkan hilangnya hutan dan lahan produktif, yang berdampak pada ketersediaan sumber daya alam, seperti kayu, air, dan hasil hutan lainnya.

4. Kerugian Fisik dan Materi

Kebakaran yang terjadi di rumah atau bangunan umum akan menyebabkan kerugian besar, baik materiil maupun fisik. Kebakaran dapat memicu luka-luka, bahkan korban jiwa.

Kerugian tidak hanya pada lokasi kebakaran, tetapi bisa meluas ke lingkungan sekitar. Dampak psikologis seperti trauma dan stres akibat kehilangan harta benda juga dapat terjadi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu waspada dan melakukan pencegahan kebakaran. Jika melihat tanda-tanda kebakaran, segera laporkan kepada pihak berwenang, seperti Command Center 112, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads