Selalu berhati-hati dalam menulis, terutama di medsos menjadi poin penting saat ini. Konten bisa menjadi bumerang jika dianggap mengandung fitnah atau ujaran kebencian.
Seperti kasus yang terjadi di Kota Malang, Jawa Timur. Seorang Pengusaha kuliner eks konstentan Masterchef Indonesia, Amrizal Nuril Abdi, atau akrab disapa King Abdi melapor ke Polresta Malang Kota, terkait dugaan ujaran kebencian usaha kuliner yang dikelolanya.
Kasus ini bermula dari kedatangan seorang pria ke restoran kuliner ceker pedas miliknya pada Jumat (20/9/2024), sekitar pukul 19.45 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian pesan makanan, dan seperti belum dimakan langsung memaki karyawan saya," ungkap King Abdi kepada wartawan, Sabtu (28/9/2024).
King Abdi mengaku terkejut saat muncul ulasan negatif di Google Review resto miliknya. Pria ini jua menyertakan penilaian bintang satu. Berikut ulasannya
"Jauh2 datang dari Jakarta katanya di Malang ada kulineran brandingan mantan master chef yang datang sayap air yg ungkepannya disajikan juga katanya sayap dan ceker rempah? dimana rempah2nya? cocok buat makanan anjing, padahal kepala ceker sayap ayam kandungan kolagennya tinggi. Makanan kurang inovatif rasa gak karuan cuma menang branding. Pembohongan publik dari segi rasa. Gak semua makanan viral itu enak, t*lek ayam klo di tepungin klo dibranding mantan chef enak juga ya???,"
King Abdi mencoba mengklarifikasi unggahan ini pada pemilik akun. Namun, tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan.
"Kami mencoba melakukan klarifikasi. Kami berhasil mendapatkan akun media sosial terduga pelaku pencemaran nama baik melalui ITE ini. Saat kami kirim direct message (DM), tidak ada tanggapan. Kami memberi waktu 2Γ24 jam, untuk kami dan dia klarifikasi," ujar King Abdi
Tiba-tiba pada Senin (23/9/2024), datang beberapa orang yang mengaku teman dan kuasa hukum pengunggah ulasan tersebut.
Mereka datang menyampaikan permohonan maaf dan menyodorkan sebuah surat permintaan maaf.
"Jelas ini kami tolak. Kenapa dia tidak datang sendiri dan menyampaikan ke kami. Tetapi justru membawa kuasa hukum, ngakunya sedang sakit. Karena tidak ada itikad baik, maka kami membuat laporan ke Satreskrim Polresta Malang Kota, juga sekaligus sebagai warga negara taat hukum," jelasnya.
Bahkan, dari penelusuran ternyata King Abdi bukan satu-satunya orang yang diberi ulasan negatif. Rumah makan Cow Cow Steak, yang lokasinya masih berada dalam satu area yang sama dengan usaha milik Abdi, juga jadi sasaran.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Gusti Agung Ananta Pratama membenarkan adanya laporan dari King Abdi tersebut.
"Iya benar, saat ini masih dalam proses penyelidikan," tegas Gusti dikonfirmasi terpisah.
(ihc/fat)